Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Bromo Tutup Saat Yadnya Kasada, Bisa Kunjungi 5 Wisata Ini

Kompas.com - 04/06/2022, 20:08 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada peringatan Yadnya Kasada di tahun 2022, kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup sementara. 

Berdasarkan surat dari Paruman Dukun Pandita Kawasna Tengger, penutupan sementara wisata Gunung Bromo itu berlangsung selama dua hari, yakni pada 15-16 Juni 2022. 

Nantinya, pengunjung yang ingin berlibur ke Penanjakan, Bukit Kendaluh, Bukit Cinta, Mentigen, Laut Pasir, dan Savana, bisa kembali berwisata pada 16 Juni 2022 pukul 15.01 WIB, dikutip dari Instagram resmi @bbtnbromotenggersemeru, Sabtu (4/6/2022). 

Yadnya Kasada adalah sebuah upacara yang bersifat tertutup untuk umum, dan hanya segelintir masyarakat Suku Tengger saja yang ikut serta. 

Baca juga: Bromo via Jemplang, Indahnya Padang Sabana di Kaki Dinding Kaldera Raksasa

Pada saat upacara Yadnya Kasada akan ada ritual kurban di kawah Gunung Bromo yang digelar sekali dalam setahun, dikutip dari Kompas.com (25/6/2022). 

Upacara tersebut dilakukan pada bulan Kasada hari ke-14, berdasarkan dari kelender tradisional Hindu Tengger. 

Persembahannya mulai dari sesaji berupa makanan, hingga hasil pertanian dan ternak, ada ayam serta kambing. Nantinya, semua itu akan dilarung ke dalam kawah sebagai simbol persembahan kepada Dewa Brahma.

Bagi yang berencana libura saat ada perayaan Yadnya Kasada, bisa mencoba mencari alternatif tempat wisata lainnya di sekitaran Gunung Bromo, berikut daftarnya.

1. Coban Trisula

Bagi yang suka berwisata di tempat yang bisa digunakan untuk main air, tak ada salahnya berkunjung ke Coba Trisula. 

Coban TrisulaShutterstock Coban Trisula

Alasan nama air terjun ini bernama Coban Trisula adalah karena bentuk air terjunnya yang seperti senjata trisula dengan banyak undakan di sepanjang alirannya. 

Untuk menuju ke Coban Trisula, jalurnya cukup menantang, jadi pas sekalian buat jadi tempat trekking. Alamat Air Terjun Coban Trisula terletak di Dusun Ngadas, Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca juga: 5 Fakta Upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Dari (BBTN) Bromo Tengger Semeru jaraknya tak terlalu jauh sekitar 37,6 kilometer (km), dan bisa ditempuh dengan berkendara selama 1 jaman. 

2. Pos Bantengan

Pos Bantengan adalah tempat yang sangat strategis untuk melihat pemandangan kaldera Gunung Bromo.

Dari tempat ini, pengunjung juga bisa dengan sangat baik mengabadikan foto diri berlatarkan Kaldera Gunung Bromo, yang berupa hamparan padang pasir luas. 

Kaldera Bromo dilihat dari Pos Bantengan.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kaldera Bromo dilihat dari Pos Bantengan.

Sebagai informasi kaldera adalah sebuah pusat letusan yang berdiameter lebih dari 2 km.  Adapun untuk kawah juga disebut sebagai pusat letusan, tapi diameternya lebih kecil, yakni kurang dari 2 km. 

Pos Batengan secara administartif berada di kawasan Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Baca juga: 5 Tips ke Gunung Bromo via Malang Naik Sepeda Motor, Awas Rem Blong

Bagi pengunjung yang ingin datang ke Pos Bantengan, butuh waktu 45 menit perjalanan dari Pasar Tumpang. Jika dari Desa Ranu Pani, waktu tempuh sekitar 20 menit, dikutip Kompas.com (10/05/2016).

Pos Bantengan bisa dijangkau dari Pertigaan Jemplang, lurus ke arah Ranu Pani. Nantinya tempat ini ada di kiri jalan.

3. Desa Wisata Ranu Pani

Jika kawasan wisata Bromo ditutup, kamu bisa mencoba datang ke Desa Wisata Ranu Pani yang berlokasi di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. 

Sebagai desa yang terletak di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), panorama yang ditawarkan tentunya sangat memanjakan mata para pengunjungnya. 

Ilustrasi Desa Wisata Ranu Pani di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi Desa Wisata Ranu Pani di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Selain itu, dari tempat ini juga menjadi gerbang pendakian, bagi para pendaki Gunung Semeru, dikutip dari Kompas.com (20/09/2021). 

Pengunjung yang datang ke Desa Wisata Ranu Pani juga bisa juga bisa mencicipi aneka kuliner, seperti keripik kentang, oseng-oseng tumewu, sambal tropong, sambal bawang pre, nugget semenan, lumpia semenan, peyek semenana, dan selai terong tengger. 

Jika belum puas menikmati keindahan alamnya juga bisa juga menginap di puluhan homestay yang ada di sekitaran tempat wisata. 

Baca juga: Mengenal Suku Tengger di Kawasan Bromo, Peradaban sejak Zaman Majapahit

Jaraknya dari (BBTN) Bromo Tengger Semeru sekitar 51 km, dan bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 48 menit dengan berkendara. 

4. Air Terjun Madakaripura

Air Terjun Madakaripura untuk saat ini bisa disebut sebagai air terjun paling tinggi di Jawa, sedangkan di Indonesia berada di peringkat dua. 

Diketahui bahwa ketinggian air terjunnya mencapai 200 meter. Lokasinya ada di Sapih, Branggah, Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dikutip dari Kompas.com

Pesona air terjun Madakaripura.Shutterstock Pesona air terjun Madakaripura.

Menurut cerita masyarakat setempat, konon katanya Air Terjun Madakaripura merupakan tempat pertapaan Gadjah Mada, mahapatih dari Kerajaan Majapahit. 

Tak hanya satu aliran air terjun saja yang bisa ditemui, tapi ada beberapa spot air terjun kecil yang bisa dilihat oleh wisatawan.  

Keadaan di tempat ini seperti di musim hujan karena cipratan airnya dari aliran air terjun, bagaikan gerimis yang terus-terusan turun. 

Baca juga: Bromo via Jemplang, Indahnya Padang Sabana di Kaki Dinding Kaldera Raksasa

Demi keamanan barang bawaan disarankan untuk membawa tas anti air, untuk melindungi kamera atau ponsel dari air. 

Jaraknya dari Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru sekitar 117 kilometer (km), bisa ditempuh dengan berkendara selama 2 jam lebih.

5. Puncak B29 Lumajang

Berikutnya ada Puncak B29 Lumajang yang terletak di ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Alamat lengkapnya ada di Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur dan bisa dikunjungi kapanpun. 

Panorama yang ditawarkan sangatlah indah, apalagi Puncak B29 Lumajang adalah puncak tertinggi di bibir kaldera Gunung Bromo.

Kaldera Bromo dilihat dari Puncak B29 Lumajang.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Kaldera Bromo dilihat dari Puncak B29 Lumajang.

Dari puncaknya para pengunjung bisa hamparan lahan buah-buahan dan sayuran yang hijau dan subur.  

Ketika cuaca bersahabat, pengunjung bahkan bisa melihat panorama Gunung Bromo dan Gunung Batok dari puncaknya, dikutip dari Lumajangkab.go.id.

Ada berbagai spot yang bisa dikunjungi di sekitar B29 Lumajang, di antaranya adalah masjid tertinggi di Pulau Jawa, Kampung Nirwana, Bukit Danyangan, Kampung Adat, Awan Tumpah, Mahameru hingga Tri Padma Mandala.

Baca juga: 5 Keindahan Alam yang Bisa Disaksikan dari Puncak B29 Lumajang

Dari (BBTN) Bromo Tengger Semeru menuju ke Puncak B29 Lumajang, jaraknya sekitar 97,8 km, dengan memakan waktu berkendara kurang lebih tiga jaman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com