Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Ternyata Ini Alasannya

Kompas.com - 05/06/2022, 10:11 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber CNN

Alasan Turki ganti nama jadi Turkiye

Seperti disampaikan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menjelaskan bahwa tujuan pergantian nama tersebut adalah untuk meningkatkan branding atau nilai merek negara tersebut.

Sementara itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa nama baru itu mengungkapkan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik.

Baca juga: Uniknya Pamukkale di Turki, Bagai Istana Kapas

Namun, pendapat lain disampaikan oleh Ketua Center for Economics and Foreign Policy Studies (EDAM) Istanbul, Sinan Ulgen. Mengutip CNN, Ia menuturkan nama Turkey dikaitkan dengan burung kalkun, yang merupakan burung besar simbol perayaan Thanksgiving di Amerika.

Dalam bahasa Inggris, burung kalkun disebut turkey atau wild turkey, serupa dengan nama internasional Turki, yaitu Turkey sebelum perubahan. 

Ulgen mengungkapkan upaya perubahan nama ini bukan pertama kalinya di negara tersebut. Pada pertengahan 1980-an, pemerintahan Perdana Menteri Turgut Ozal pernah melakukan upaya serupa. Sayangnya, upaya itu tidak mendapatkan simpati rakyat. 

Baca juga:

Setelah perubahan nama menjadi Turkiye mendapatkan restu dari PBB, maka mulai saat ini, organisasi internasional diwajibkan untuk menggunakan nama baru itu. Namun, Ulgen memperkirakan prosesnya butuh waktu bertahun-tahun. 

“Kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun bagi publik internasional yang lebih luas untuk beralih dari Turkey ke Turkiye,” ujarnya. 

Pendapat berbeda disampaikan oleh Francesco Siccardi, Manajer Senior di Lembaga Riset Carnegie Europe. Ia menduga ada motivasi politik di balik langkah tersebut. 

Utamanya, masyarakat Turki akan menggelar pemilihan umum (pemilu) pada Juni 2023 mendatang. Padahal, negara tersebut tengah mengalami krisis ekonomi yang pelik. 

Defisit perdagangan luar negeri Turki naik 98,5 persen secara tahunan (yoy) menjadi 6,11 miliar dolar AS pada April. Serupa, inflasi tahunan melonjak 73,5 persen bulan lalu, yang merupakan level tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Baca juga:

Siccardi mengatakan bahwa pada saat krisis, presiden cenderung menggunakan gerakan populis untuk mengalihkan perhatian dari masalah di dalam negeri. 

"Nama baru akan mengalihkan perhatian domestik dari masalah yang lebih konkret dan mendesak. Selain itu, memberikan  argumen baru bagi Presiden Erdogan, dalam kasus ini (pergantian nama) adalah negara Turki yang lebih kuat dan lebih tradisional," kata Siccardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com