Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Latihan Pramugari Pesawat, Belajar Rias hingga Situasi Darurat

Kompas.com - 05/06/2022, 17:04 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

SINGAPURA, KOMPAS.com - Ada sejumlah pelatihan yang perlu dijalani para pramugari dan awak kabin secara keseluruhan sebelum bekerja melayani penumpang.

Rupanya, ada banyak tahapan latihan yang perlu dijalani, mulai dari latihan postur tubuh dan merias wajah, menyajikan minuman, hingga menghadapi situasi darurat.

Baca juga: Situasi Terbaru Terbang ke Singapura, Mirip Seperti Sebelum Pandemi

Kompas.com berkesempatan mengunjungi Singapore Airlines Training Center yang berlokasi di 720 Upper Changi Road East, Singapura.

Memasuki area gedung, kami disambut dengan sejumlah informasi tentang Singapore Airlines, termasuk seperti apa desain pakaian para Singapore Girl (pramugari), pramugara, dan pilot mereka dari masa ke masa.

Jika kini para Singapore Girl identik dengan sarong kebaya, mereka dulu sempat mengenakan setelan seragam tanpa motif.

Salah satu seragam Singapore Girl di masa lalu.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Salah satu seragam Singapore Girl di masa lalu.

Ada pula informasi tentang inflight meal (makanan dalam penerbangan) dari masa ke masa, di mana awalnya maskapai yang berbasis di Singapura itu sempat hanya melayani air dingin dari termos. Sedangkan saat ini, ada berbagai menu yang ditawarkan untuk kelas Ekonomi hingga First Class.

Ruang grooming

Salah satu tempat latihan yang kami kunjungi adalah grooming room. Di sini, pramugari akan diajari cara memoles penampilan mereka.

Ruang grooming di Singapore Airlines Training Center. Memperlihatkan beragam alat dan produk riasan wajah untuk para calon awak kabin berlatih merias.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Ruang grooming di Singapore Airlines Training Center. Memperlihatkan beragam alat dan produk riasan wajah untuk para calon awak kabin berlatih merias.

Ruangan penuh perlengkapan rias dan banyak cermin itu sekilas tampak sempurna buat para perempuan, tapi ternyata para laki-laki juga harus belajar mendandani diri.

"Di akhir sesi latihan akan ditanya, penampilan seperti apa yang paling cocok atau layak untuk kita, mulai dari gaya rambut, warna rambut, eyeshadow, dan lainnya," ungkap Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development, Juat Fang Foo belum lama ini.

Tantangan bagi calon pramugari, kata Juat Fang, adalah menyeimbangkan warna seragam mereka dengan riasan dan penampilan secara keseluruhan.

Baca juga:

Seperti kita ketahui, seragam para Singapore Girl terbilang vibrant dan cukup menonjol, sehingga warna-warna riasan bernada pucat dan tipis sering kali diminta untuk dihindari.

Riasan wajah kuat dan dipadu complexion yang tepat relatif lebih cocok bagi mereka.

Hal sama perlu dipertimbangkan untuk tata rias rambut.

Pada intinya, penampilan yang dipilih ditentukan untuk menonjolkan bagian-bagian terbaik dari wajah seorang pramugari atau pramugara.

Ruang grooming di Singapore Airlines Training Center. Memperlihatkan jenis sanggul yang dapat digunakan para pramugari dan pramugara.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Ruang grooming di Singapore Airlines Training Center. Memperlihatkan jenis sanggul yang dapat digunakan para pramugari dan pramugara.

"Jadi mereka diajari memahami bahwa kita semua berbeda, tidak sempurna. Jadi, bagaimana kita memilih riasan, model rambut, semuanya harus tepat sehingga mereka lebih percaya diri di balik sarong kebaya yang dipakai," ucapnya.

Sementara untuk para calon pramugara dituntut untuk bisa tampil bersih dan rapi. Misalnya, menggunakan pomade rambut jika dianggap menunjang penampilan.

Ruang latihan pengembangan etika

Selanjutnya, kami mengunjungi ruangan latihan pengembangan. Di sini, pramugari dan pramugara akan melatih etika, seperti cara jalan dan postur tubuh yang baik.

Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development Juat Fang Foo saat mempraktikkan salam hormat awak kabin di Singapore Airlines Training Center.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development Juat Fang Foo saat mempraktikkan salam hormat awak kabin di Singapore Airlines Training Center.

Ruangan mirip studio menari ini dikelilingi cermin pada empat sisi, untuk membuat seseorang yang berlatih jalan bisa menyadari bahwa posturnya nyaman dilihat dari empat sisi, yakni depan, belakang, serta kanan dan kiri.

Sebab, ketika bertugas, akan selalu ada penumpang yang melihat mereka dari berbagai sisi.

Hal lain yang juga dipelajari adalah membungkuk dengan sudut 45 derajat untuk mengucap terima kasih.

Baca juga: Pramugari Sarankan Penumpang Pakai Baju Ini di Pesawat

Ruang wine

Wine room di Singapore Airlines Training Center.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Wine room di Singapore Airlines Training Center.

Wine menjadi salah satu sajian dalam penerbangan. Di ruangan ini, awak kabin akan diajari untuk lebih familier dengan berbagai wine dari banyak negara, terutama Perancis.

Mock up kabin

Pelayanan menjadi salah satu inti tugas seorang awak kabin. Jadi, latihan pramugari dan pramugara juga mencakup cara melayani penumpang untuk berbagai kelas yang tersedia.

SIA Training Center menyediakan beberapa mock up kabin yang menjadi tempat latihan para calon pramugari dan pramugara.

Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development Juat Fang Foo saat mempraktikkan serving hand di Singapore Airlines Training Center.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Assistant Manager Cabin Crew Learning & Development Juat Fang Foo saat mempraktikkan serving hand di Singapore Airlines Training Center.

Salah satu hal yang saat itu kami coba praktikkan adalah serving hand, yakni aturan dalam menyajikan minuman.

Rupanya, ini adalah salah satu hal yang menjadi tantangan bagi calon para awak kabin dan merupakan salah satu hal paling sering salah yang mereka lakukan saat latihan.

Baca juga:

Juat Fang menuturkan, mereka diajari untuk menuangkan wine dan minuman lainnya menggunakan tangan yang paling dekat dengan penumpang.

Aturannya, tangan idealnya tidak menyilang untuk menuang dan menyajikan minuman.

Untuk itu, Learning Specialist Bernard Joachim mengatakan, para calon pramugari dan pramugara harus dilatih sehingga kedua sisi tangan mereka bisa melayani dengan sempurna dan nantinya tidak akan menumpahkan minuman ke penumpang.

"Jika tidak dilatih akan rentan menumpahkan minuman, jadi posisi tubuh harus disesuaikan," ucapnya.

Ruang latihan situasi darurat dan simulasi penerbangan

Pintu darurat di Singapore Airlines Training Center untuk latihan evakuasi calon awak kabin.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Pintu darurat di Singapore Airlines Training Center untuk latihan evakuasi calon awak kabin.

Kompas.com dan rombongan juga sempat mengunjungi ruangan tempat para calon awak kabin berlatih menghadapi situasi darurat.

Di sana tersedia mock up pesawat terbang dengan ukuran seperti pesawat asli. Namun, ada bagian yang merupakan hybrid alias gabungan lebih dari satu jenis pesawat.

Ada pula area simulator penerbangan yang digunakan untuk melatih para pilot menghadapi berbagai situasi darurat yang tentunya tidak memungkinkan dilatih di pesawat asli.

Baca juga:

Misalnya, ada seluncuran yang terpasang untuk para calon awak kabin berlatih menyelamatkan penumpang. Material seluruncuran dibuat agar siapa pun yang meluncur di atasnya bisa turun dengan cepat.

Mereka juga akan dilatih untuk menghadapi berbagai kemungkinan situasi darurat jika sedang berada di dalam pesawat. Misalnya, ketika pesawat mendarat di air atau dikelilingi api.

"Harapannya mereka memiliki gambaran lingkungan untuk menyelamatkan orang dalam situasi darurat, karena ada prosedur yang berbeda-beda misalnya membuka pintu pada situasi biasa dan situasi darurat," ucap Assistant Manager Facility and Training Administration, Celine Kwah.

"Kami sih tentu berharap para awak kabin tidak buka pintu untuk situasi darurat, tapi mereka harus tetap dibekali pengetahuannya."

Selain itu, ada pula kolam renang sedalam tiga meter untuk latihan evakuasi di air. Menurut Celine, para calon awak kabin akan dilatih untuk bergerak dalam air dengan menggunakan pakaian lengkap.

Kolam renang di Singapore Airlines Training Center untuk melatih evakuasi air.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Kolam renang di Singapore Airlines Training Center untuk melatih evakuasi air.

Di sana mereka tak dilatih untuk berenang, selama bisa tetap bergerak di air sambil menggunakan jaket keselamatan.

Baca juga:

Lalu bagaimana para Singapore Girl dengan sarong kebaya mereka yang anggun harus berenang?

"Lihat ada belahan pada kedua sisi rok mereka? Saat situasi darurat seperti ini, bisa ditarik sarong kebayanya kemudian diikat (di depan) lalu mereka berenang," ucap Celine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com