Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Soekarno, Ini 3 Presiden Indonesia yang Lahir Bulan Juni

Kompas.com - 06/06/2022, 17:45 WIB
Desi Intan Sari,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hari ini, yakni pada Senin (06/06/2022) merupakan peringatan hari lahir Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.

Selain Soekarno, ada beberapa Presiden Indonesia yang juga lahir pada bulan Juni. Berikut daftar presiden yang lahir bulan Juni:

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Lahir Soekarno, Presiden Pertama RI

1. Presiden Soekarno 

Patung Soekarno di Taman Merenung Bung Karno, Ende, Flores NTTDok. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ Patung Soekarno di Taman Merenung Bung Karno, Ende, Flores NTT

Soekarno diketahui lahir di Surabaya, Jawa Timur sekitar 121 tahun lalu, atau tepatnya pada 6 Juni 1901, seperti dikutip dari Kompas.com (19/02/2022). 

Bung Karno lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Namun, karena sering sakit ketika kecil, namanya pun diganti.

Nama Soekarno diambil dari Karna, seorang tokoh pewayangan. 

Bung Karno adalah anak kedua dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Sang proklamator itu, juga mempunyai kakak perempuan bernama Raden Soekarmini.

Soekarno adalah pejuang bangsa yang memperjuangkan Indonesia agar bisa merdeka. Bersama rekan-rekannya, seperti Mohammad Hatta, Soekarno memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus 1945. 

Baca juga: Ada Masjid Istiqlal di Bosnia, Hadiah dari Presiden Soeharto

Lalu, Soekarno-Hatta pun dijadikan Presiden dan Wakil Presiden pertama RI lewat sidang pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Adapun Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. 

2. Soeharto 

Potret Presiden Soeharto.kebudayaan.kemdikbud.go.id Potret Presiden Soeharto.

Dikutip Kompas.com (19/02/2022) dari Perpustakaan Nasional RI, Presiden kedua RI, Soeharto yang juga dikenal sebagai Bapak Pembangunan Nasional lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. 

Ayahnya Kertosudiro adalah seorang petani yang juga pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sementara ibunya bernama Sukirah. 

Beranjak dewasa, Soeharto memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada 1941. 

Ia resmi menjadi seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 1945. 

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Ende disebut Kota Pancasila

Soeharto melalui karier TNI yang panjang sebelum akhirnya suami dari Siti Hartinah (Ibu Tien) itu berpangkat Jenderal.

Ketika Meletus peristiwa G-30-S/PKI pada 1 Oktober 1965, Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. 

Selain dikukuhkan sebagai Panglima Angkatan Darat (Pangad), Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) oleh Presiden Soekarno kala itu.

Sejak meletusnya peristiwa G-30-S/PKI, situasi politik di Indonesia kian memburuk. Sidang istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada Maret 1967 kemudian menujuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden.

Setahun setelahnya atau Maret 1968, ia dikukuhkan sebagai presiden kedua RI. Soeharto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali pemilu.

Ia memimpin selama 32 tahun dan memenangi enam kali pemilihan umum.

Baca juga: Berkunjung ke Museum HM Soeharto di Yogyakarta, Ada Apa Saja?

Pada 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri karena desakan rakyat Indonesia. Kala itu, terjadi kerusuhan dan aksi protes di berbagai daerah yang meminta Soeharto meletakkan jabatannya.

Adapun Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2006 di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan pada usia 87 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com