Edy mengatakan, penetapan harga naik ke atas candi berdasarkan pertimbangan kuota 1.200 orang per hari, serta bertujuan agar pengunjung yang ingin menaiki candi lebih bersungguh-sungguh dan harus berkepentingan.
Hal ini karena, sebelum pandemi, kunjungan wisatawan yang menaiki bangunan Candi Borobudur rata-rata sekitar 10.000 orang per harinya.
Hal tersebut ternyata berdampak terhadap pengikisan bebatuan, sehingga pengelola memutuskan untuk membatasi kuota kunjungan wisatawan yang naik demi menjaga dan melestarikan bangunan candi.
Adapun harga tiket yang nanti akan diberlakukan adalah Rp 750.000 untuk wisnus, 100 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,44 juta bagi wisatawan mancanegara (wisman), dan untuk pelajar (grup study tour sekolah, bukan individu) adalah Rp 5.000.
Kebijakan tiket khusus ini hanya untuk wisatawan yang berkeinginan naik bangunan Candi Borobudur.
Baca juga:
Nantinya, wisatawan juga harus menggunakan alas kaki khusus, dan didampingi oleh pemandu wisata (guide) yang telah memiliki sertifikat kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta sertifikat hospitality dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Kami tetap mengakomodir wisatawan regular yang akan berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur dengan harga tiket masuk reguler,” terang Edy, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (6/6/2022).
Tiket reguler tersebut yaitu tiket masuk wisnus dewasa atau umum sebesar Rp 50.000, dan tiket wisnus anak atau pelajar Rp 25.000.
Sementara itu, tiket wisman dewasa atau umum adalah 25 dolar AS (sekitar Rp 360.458), dan tiket wisman anak atau pelajar 15 dolar AS (sekitar Rp 216.275).
Baca juga: DAMRI Layani 3 Rute Baru ke Candi Borobudur, Cek Jadwalnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram