Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Borobudur, Peninggalan Dinasti Syailendra 

Kompas.com - Diperbarui 17/01/2023, 13:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Pemugaran Borobudur 

Pemugaran besar-besaran Candi Borobudur tercatat sebanyak dua kali, berdasarkan informasi dari Balai Konservasi Borobudur. Pemugaran pertama dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda dibawah pimpinan Van Erp dan kedua oleh Pemerintah Indonesia diketuai oleh Soekmono. 

Pemugaran pertama pada 1907-1911, dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah Hindia Belanda di bawah komando Van Erp. Pemerintah Hindia Belanda sepakat untuk menggelontorkan dana 48.000 gulden untuk pemugaran candi. 

Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Terbaru, Bisa Mampir Saat Liburan

Sasaran pemugaran lebih banyak ditujukan pada bagian puncak candi yaitu tiga teras bundar dan bagian stupa. 

Pemugaran Candi Borobudur pada 1907-1911Digital Collections Leiden University Libraries melalui https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ Pemugaran Candi Borobudur pada 1907-1911

Pemugaran kedua pada 1973 – 1983, oleh Pemerintah Indonesia di bawah komando Soekmono. Berdasarkan informasi dari situs Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 1955 Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan kepada UNESCO  guna membantu menangani masalah Candi Borobudur. 

UNESCO mendatangkan tenaga ahli yaitu Prof. Dr, P. Coremans, Kepala Laboratoire Central des Musees de Belgique. Coremans mendiagnosa bahwa Candi Borobudur menderita penyakit “kanker batu”, jika dibiarkan akan menghancurkan batu-batu candi secara perlahan. 

Baca juga:

Pada 1960, Borobudur dinyatakan dalam keadaan darurat. UNESCO pun terlibat lebih aktif dalam upaya pelestarian ini.

Pada 1971, dilakukan upaya penyelamatan Candi Borobudur secara besar-besaran, setelah UNESCO menyetujui pemberian bantuan pemugaran candi. 

Pada 23 Februari 1983, pemugaran Candi Borobudur dinyatakan selesai. Selanjutnya, Presiden Soeharto meresmikan pembukaan Candi Borobudur bagi masyarakat luas. 

Pada 1991, Candi Borobudur bersama-sama dengan Candi Pawon dan Candi Mendut ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. UNESCO memberi nama situs ini Borobudur Temple Compounds.

Pada 2008, kawasan Candi Borobudur dinyatakan sebagai Kawasan Strategis Nasional. Langkah ini diikuti dengan peninjauan dan penataan kembali zonasi kawasan tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com