Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2022, 22:43 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Semarang, merupakan salah satu kota pelabuhan terbesar di Indonesia. Ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini, berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa. 

Kota Semarang mempunyai sejarah panjang, salah satunya mengenai asal-usul nama Semarang. Menariknya, nama Semarang ternyata berkaitan dengan pohon asem yang dulunya tumbuh di wilayah tersebut. 

Berikut sejarah serta asal-usul nama Semarang yang dihimpun Kompas.com

Baca juga: 11 Tempat Wisata di Semarang, Cocok buat Liburan Keluarga

Asal-usul nama Semarang 

Mengutip situs Center Of Excellence (CoE) Budaya Jawa, asal-usul nama Semarang berkaitan dengan Kerajaan Demak. Pada akhir abad ke-15, Pangeran Made Pandan dari Kerajaan Demak diutus untuk menyebarkan agama Islam ke perbukitan Pragota (sekarang dikenal sebagai Bukit Bergota). 

Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah.Kemdikbud Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah.

Pangeran Made Pandan kemudian menjadi kepala daerah setempat, bergelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur. 

Menariknya, tumbuh pohon asam di wilayah tersebut, namun dengan jarak yang renggang. Oleh sebab itu, wilayah tersebut diberi nama Semarang. 

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Kota Semarang, Menikmati Sejarah dan Seni

Nama Semarang diambil dari bahasa Jawa asem, yang berarti pohon asam dan arang-arang yang maknanya jarang-jarang atau berjauhan satu sama lain. Asal-usul nama Semarang diambil dari fenomena unik pohon asam yang tumbuh berjauhan satu sama lain. 

Sepeninggal Kyai Ageng Pandan Arang I, posisi kepala daerah dilanjutkan oleh sang putra yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, Semarang tumbuh pesat.

Pada 2 Mei 1547, ditetapkan sebagai hari jadi Kota Semarang. Penetapan hari lahir tersebut bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 954 Hijriah. 

Selanjutnya, setiap 2 Mei diperingati sebagai hari jadi Kota Semarang.

Baca juga: 8 Pantai Semarang dan Sekitarnya, Ada Pantai dengan Hutan Mangrove

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com