KOMPAS.com - Indonesia berada di peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia, dalam riset Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 dari Mastercard dan CrescentRating.
Dalam edisi ketujuh ini, riset GMTI 2022 mengikutsertakan 138 negara dalam pemeringkatan, baik negara dengan mayoritas penduduk muslim maupun minoritas.
Indonesia mendapat peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal atau ramah muslim (muslim-friendly) terbaik dari 138 negara di dunia, dengan total skor 70.
Baca juga:
Posisi ini berada di atas Arab Saudi dengan skor 70, Turki 70, dan Uni Emirat Arab (UEA) 66. Adapun Indonesia berada satu peringkat di bawah Malaysia dengan skor yang berbeda tipis, yakni selisih empat poin.
View this post on Instagram
Sementara itu, negara tetangga yaitu Singapura menjadi satu-satunya negara non-OIC (Organisation of Islamic Cooperation) yang berhasil masuk dalam peringkat 20 besar, tepatnya di peringkat ke-10.
Sebagai informasi, kriteria GMTI dibuat berdasarkan "CrescentRating model ACES", yang telah diresmikan dalam laporan GMTI 2017.
Model ACES ini mencakup empat hal yaitu Access (akses) 10 persen, Communications (komunikasi) 20 persen, Environment (lingkungan) 30 persen, dan Services (servis/layanan) 40 persen.
Artinya, GMTI membuat peringkat berdasarkan penilaian kemudahan akses ke tempat tujuan, komunikasi internal dan eksternal dari destinasi tujuan, lingkungan di tempat tujuan, dan layanan yang disediakan oleh destinasi tujuan.
Baca juga: Wisata Halal Indonesia Terbaik Kedua di Dunia, Ini Strategi Kemenparekraf
Sejak 2017, kriteria dan subkriteria dari Model ACES telah berkembang mengikuti perkembangan umat Islam, termasuk tren keseluruhan dalam gaya hidup dan perjalanan.
Tahun ini, mengikuti tren, aspek ACES ditambah dengan mempertimbangkan upaya suatu destinasi untuk mendorong pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).
Adapun masing-masing aspek dinilai menggunakan pengukuran kuantitatif di beberapa kriteria dan subkriteria.
Baca juga: Riset: 27 Persen Populasi Muslim Dunia adalah Gen Z, Ini Gaya Wisata Mereka
Subkriterianya adalah Akses (persyaratan visa, konektivitas, infrastruktur transportasi), Komunikasi (pemasaran, kecakapan komunikasi, kesadaran stakeholders atau pemangku kepentingan), Lingkungan (keamanan, pembatasan keyakinan, kedatangan pengunjung, iklim, keberlanjutan), dan Layanan (makanan halal dan fasilitas ibadah, hotel dan bandara, serta pengalaman unik).