Asumsi tersebut bisa ada, karena kebanyakan nama tempat di Jawa mengambil nama pohon sebagai penamaannya, misalnya saja Jombang, Gebang, Kampung Rambutan, dan Kebon Nanas.
Baca juga: Rute ke Candi Borobudur, Bisa Naik Transportasi Umum dan Kendaraan Pribadi
Lantaran adanya banyak asumsi, nama "Borobudur" pun ditelusuri memakai metode komparatif (perbandingan) dengan pendekatan etimologi (ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata).
Hasilnya, diketahui bahwa nama "Borobudur" memang berasal dari dua kata, yakni “Boro” dan “Budur.”
Kata “Boro” artinya adalah biara, sedangkan “Budur” diambil dari nama desa. Nama desanya berasal dari nama tanaman, bernama Pohon Budur.
Bisa disimpulkan bahwa nama "Borobudur" jika diartikan menjadi biara yang terletak di Desa Budur.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Masih Belum Naik, Ini Daftarnya
Arti “Boro” sebagai biara itu terbukti dari penemuan sisa-sisa bangunan yang berupa struktur bata di sekitar Candi Borobudur.
Adapun temuan arkeologis lainnya berupa mangkuk, genta, dan stūpika, mengacu kepada kegiatan pemujaan agama Buddha.
Kemudian, untuk kata “Buḍur” yang berasal dari sejenis tanaman palem. Diperkirakan dulu memang banyak tumbuh di daerah tersebut, sehingga dijadikan nama tempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.