Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Kuliner Halal di Indonesia Rp 69 Miliar, Gen X dan Milenial Konsumen Terbesar

Kompas.com - 13/06/2022, 11:14 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Riset Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 dari Mastercard dan CrescentRating merilis daftar peringkat destinasi wisata halal terbaik di dunia.

Empat kategori yang menjadi penilaian yaitu segi akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan.

Salah satu aspek dari penilaian tersebut adalah kemudahan akses menyantap kuliner halal di restoran ramah muslim. 

Akses untuk menemukan ragam pilihan makanan halal di suatu destinasi sendiri menjadi salah satu metrik utama yang digunakan dalam pemeringkatan.

Baca juga: Indonesia Destinasi Wisata Halal Terbaik Nomor 2 di Dunia

Konsumsi kuliner ramah muslim di Indonesia Rp 69 miliar

Dalam riset GMTI 2022 yang diterima Kompas.com, Kamis (09/06/2022), laporan Mastercard CrescentRating Halal Food Lifestyle di Singapura dan Indonesia menunjukkan angka konsumsi kuliner halal di kedua negara yang cukup tinggi.

Pengeluaran untuk kuliner halal domestik Indonesia sendiri diperkirakan mencapai sebesar Rp 69 miliar.

Murree Muslim Food di Itaewon, dekat Seoul Central Mosque di Seoul, salah satu contoh restoran Self Certified halal di Korea, karena pemiliknya adalah muslim. Di restoran ini, menu nasi seperti bibimbap hanya seharga 8.000 KRW, sementara menu daging seperti bulgogi dibanderol 15.000 KRW. Restoran halal banyak dijumpai di Itaewon. KOMPAS.com/APRILLIA IKA Murree Muslim Food di Itaewon, dekat Seoul Central Mosque di Seoul, salah satu contoh restoran Self Certified halal di Korea, karena pemiliknya adalah muslim. Di restoran ini, menu nasi seperti bibimbap hanya seharga 8.000 KRW, sementara menu daging seperti bulgogi dibanderol 15.000 KRW. Restoran halal banyak dijumpai di Itaewon.

Adapun generasi X atau gen X (lahir tahun 1965-1980) merupakan kelompok terbesar dalam hal pengeluaran per kapita dan total pengeluaran untuk kuliner, yaitu 30 persen dari seluruh populasi.

Angka ini diikuti oleh kaum milenial (lahir tahun 1981-1996), yang menyumbang 28 persen dari populasi muslim domestik.

Artinya, gen X dan milenial di Indonesia menyumbang hampir 60 persen dari belanja pengeluaran makanan halal domestik.

Baca juga: 3 Konsep yang Harus Dimiliki Wisata Halal di Indonesia dan Potensinya

Data yang sama juga ditemukan di Singapura. Milenial (usia 25 - 40 tahun) dan gen X (usia 41 - 55 tahun) juga menjadi konsumen utama segmen kuliner halal di Singapura, dengan masing-masing menyumbang 24 persen dan 19 persen belanja makanan halal domestik.

Hal ini disebabkan karena tingginya populasi kedua kelompok usia ini, dan pendapatan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Penelitian di kedua negara juga menemukan adanya peningkatan minat terhadap masakan internasional, yang menyebabkan pertumbuhan signifikan dalam permintaan makanan halal internasional.

Baca juga: 4 Oleh-oleh Makanan dan Minuman Khas Singapura, Ada Camilan Halal

Menu makanan yang ada di Restoran Beni's Falafel di Makati, Luzon, Filipina. Restoran halal ini menawarkan falafel yang nikmat.Beni's Falafel Menu makanan yang ada di Restoran Beni's Falafel di Makati, Luzon, Filipina. Restoran halal ini menawarkan falafel yang nikmat.

Promosi wisata kuliner halal di Indonesia

Tingginya konsumsi kuliner halal di Indonesia bisa didukung dan terus dikembangkan, salah satunya dengan layanan berisi informasi tempat-tempat ramah muslim yang dapat membantu pelaku perjalanan luar negeri.

Sebagai informasi, ada produk dari riset GMTI, yakni Muslim Visitor Guides (MVG) atau Halal Travel Guides. Keduanya merupakan suatu layanan yang menyediakan informasi fasilitas ramah muslim di suatu destinasi kota atau negara, termasuk kuliner halal. 

Beberapa negara yang telah menerbitkan MVG selama beberapa tahun terakhir, di antaranya Afrika Selatan, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Filipina, dan Singapura. 

Baca juga: Sudah Digencarkan Sejak 2010, Pariwisata Halal di NTB Masih Digodok

Dikutip dari laman CrecentRating yang dipublikasikan pada tahun 2015, informasi yang tertera telah disusun oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dan platform perjalanan online HalalTrip.

Adapun bentuknya berupa halaman khusus di situs web organisasi suatu destinasi, buku panduan (pdf) yang dapat diunduh, maupun aplikasi smartphone.

Beberapa fasilitas yang bisa ditemukan pengunjung di antaranya daftar tempat wisata halal di sekitar lokasi, tempat shalat terdekat, dan daftar restoran atau tempat makan yang menyajikan santapan halal. 

Misalnya, di daerah Jakarta, pengunjung bisa mendapat referensi beberapa makanan halal yang tersedia dalam radius tertentu. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com