Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2022, 12:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia patut bangga karena memiliki bangunan benteng terluas di dunia, yaitu Benteng Keraton Buton. Benteng ini juga dikenal sebagai Benteng Wolio, seperti dikutip dari situs Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Tak sekadar bangunan benteng, Benteng Keraton Buton ini merupakan situs sejarah yang diperkirakan dibangun pada abad ke-16. Berikut fakta-fakta Benteng Keraton Buton yang terluas di dunia seperti dirangkum Kompas.com

Baca juga: Benteng Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Lokasinya

Salah satu tempat Benteng Keraton Buton. Kunjungan Wisatawan ke Benteng Keraton Buton Meningkat KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Salah satu tempat Benteng Keraton Buton. Kunjungan Wisatawan ke Benteng Keraton Buton Meningkat

1.  Benteng terluas di dunia versi Guinness World Records

Predikat benteng terluas di dunia diberikan oleh Guinness World Records pada 2006 lalu. Selain itu, Benteng Keraton Buton juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). 

Berdasarkan informasi dari situs Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, benteng ini mempunyai luas sekitar 23,375 hektar. Berbentuk lingkaran, benteng ini memiliki keliling 2.740 meter. 

Adapun, tinggi dan tebal tembok Benteng Keraton Buton berbeda-beda, lantaran perbedaan kontur tanah dan lereng bukit. Tinggi benteng berkisar 1-8 meter, sedangkan ketebalannya sekitar 0,5 – 2 meter.

Baca juga: Benteng Keraton Buton, Wisata Andalan di Kota Baubau

2. Berusia ratusan tahun 

Benteng Keraton Buton merupakan salah satu warisan budaya dan sejarah Indonesia. Usianya diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun. 

Benteng Keraton Buton diprediksi dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji. Sultan yang bergelar Sultan Kaimuddin ini memerintah pada periode 1591-1596.

Awalnya, benteng tersebut hanya berupa tumpukan batu yang disusun mengelilingi kompleks istana. Tujuannya, sebagai pagar pembatas antara kompleks istana dengan perkampungan masyarakat, sekaligus sebagai benteng pertahanan. 

Baca juga: Ritual Haroana Andala di Baubau, Tradisi Memberikan Sesajen di Laut

Kemudian, pada masa pemerintahan Sultan Buton IV, yakni Sultan La Elangi yang bergelar Sultan Dayanu Ikhsanuddin, benteng tersebut dijadikan bangunan permanen.

Pada masa kejayaan Kesultanan Buton, keberadan Benteng Keraton Buton memberi pengaruh besar terhadap eksistensi kerajaan. Lebih dari empat abad, keberadaan benteng bisa melindungi Kesultanan Buton dari ancaman musuh. 

Selain itu, lokasinya berada di puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng cukup terjal, sehingga menjadikan lokasi ini sebagai tempat pertahanan terbaik pada zamannya. 

Baca juga: Desa Wisata Limbo Wolio di Sulawesi, Punya Benteng Terluas di Dunia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com