Sementara itu, kondisinya, proses maintenance tidak bisa berjalan dengan cepat karena antrean maskapai pun cukup panjang.
"Pesawat-pesawat itu harus masuk maintanance, dan maintenance itu pun antre dengan penerbangan-penerbangan asing," kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, Senin.
Nia menambahkan, tidak sedikit maskapai yang mengembalikan pesawat sewaannya kepada pihak lessor (penyewa), hingga merumahkan karyawan demi penghematan pada masa pandemi selama dua tahun terakhir.
Baca juga:
Meski begitu, Sandiaga yakin pemulihan sektor parekraf bisa tercapai seiring pengendalian pandemi dan pelonggaran kebijakan.
"Target tahun ini Insya Allah akan tercapai. Pergerakan 550 juta wisatawan nusantara, kemarin saat mudik sebagian sudah tercapai. Kunjungan wisman 1,8 sampai dengan 3,6 juta kunjungan, dan realisasi investasi pariwisata tahun ini sebesar 2,5 miliar dollar AS (Amerika Serikat)," ujarnya.
Oleh sebab itu, Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan pihak maskapai penerbangan, baik nasional maupun internasional, untuk menambah frekuensi penerbangan internasional ke Indonesia, khususnya Bali.
Baca juga: Tiket Pesawat ke Singapura Melambung, Ini Kemungkinan Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram