Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/06/2022, 15:16 WIB

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk membatalkan rencana kenaikan tiket naik Candi Borobudur.

Arahan itu ia sampaikan dalam rapat terbatas terkait pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta (14/6/2022).

Informasi tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Bantah Komersialisasi Candi Borobudur, Sandiaga: Kami Fokus Konservasi

“Jadi, intinya tidak ada kenaikan tarif, tetap Rp 50.000. Pelajar SMA ke bawah itu Rp 5.000,” kata Basuki dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Meski begitu, sambung dia, kuota untuk naik ke candi tetap akan dibatasi yang kemungkinan 1.200 orang per hari.

Namun, rencana tersebut baru sebatas pembahasan dalam rapat. Kapan resminya aturan diumumkan, Basuki belum bisa memastikan.

Baca juga: Asal-usul Nama Candi Borobudur, Ternyata Berasal dari Sejenis Tanaman

“Mungkin nanti Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) yang umumin. Ini bocoran saja,” tutur dia.

Pakai sandal khusus hingga harus pesan tiket online

Selain membatasi jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur, ada beberapa ketentuan khusus.

Salah satunya adalah pengunjung wajib memakai alas kaki khusus. Mereka juga wajib memakai jasa pemandu wisata.

Stupa di Candi Borobudur.SHUTTERSTOCK/PANAT FOTO Stupa di Candi Borobudur.

“Tidak boleh pakai sepatu biasa karena itu mengikis batuan. Jadi, memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas,” ujar Basuki.

Pengunjung juga rencananya wajib melakukan pemesanan tiket secara online jika ingin naik ke candi.

Baca juga: Harga Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750.000 Ditunda

Adapun sebelumnya, tarif naik Candi Borobudur direncanakan akan naik jadi Rp 750.000 bagi wisatawan dalam negeri dan Rp 1,45 juta bagi turis asing.

Keputusan itu akhirnya ditunda setelah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+