Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Kunjungan Wisman Juli-Agustus 2022, Sandiaga Optimistis Capai Target

Kompas.com - 14/06/2022, 16:04 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memprediksi kedatangan turis asing ke Indonesia mencapai puncaknya sekitar bulan Juli hingga Agustus 2022.

"Kami memprediksi puncaknya adalah Juli dan Agustus mendatang, mudah-mudahan jika situasi pandemi terkendali dan jumlah penerbangan ke Bali bisa terus ditingkatkan," kata dia dalam Weekly Press Briefing Kemeparekraf di Gedung Sapta Pesona, Senin (13/6/2022)

Adapun target kedatangan turis asing ke Indonesia yang ditetapkan tahun ini yaitu sebesar 1,8 juta sampai dengan 3,6 juta.

Baca juga: Kejadian Turis Asing Tak Senonoh di Tempat Sakral Bali Terus Berulang, Ini Kata Ahli

Sedangkan target untuk pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yaitu 550 juta, dan realisasi investasi sebesar 2,5 miliar dollar AS.

Sandiaga optimistis target itu akan terpenuhi, mengingat April 2022, jumlah kunjungan turis asing ke Tanah Air sebanyak 111.100 orang. Angka ini naik lima kali lipat atau sebesar 499 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Target tahun ini insyaallah akan tercapai. Pergerakan 550 juta wisatawan nusantara, kemarin saat mudik sebagian sudah tercapai," ujarnya.

Baca juga: Maret 2022 Kunjungan Wisman Naik 206,25 Persen, Jadi 40.790 Kunjungan

Maka untuk mencapai target tersebut, Kemenparekraf terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menambah frekuensi penerbangan internasional ke Indonesia, khususnya Bali dan sejumlah destinasi populer lain, seperti Wakatobi dan Belitung.

Kendala jumlah pesawat yang minim

Namun, Sandiaga menyampaikan, saat ini jumlah pesawat yang ada sangat terbatas dan beberapa masih dalam proses perbaikan (maintenance).

"Saat ini ada sekitar 350 pesawat yang beroperasi dari 550 pesawat. Nah, ini yang perlu disikapi, banyak yang masih mengalami maintenance," ujarnya.

Selain itu, proses maintenance pun tidak bisa berjalan cepat. Sebab, antrean maskapai cukup panjang.

Ilustrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.Dok. PT Angkasa Pura I Ilustrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.

"Pesawat-pesawat itu harus masuk maintanance, dan maintenance itu pun antre dengan penerbangan-penerbangan asing," kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Nia Niscaya, menambahkan.

Melihat kondisi itu, ia mengatakan bahwa Kemeparekraf harus mengalibrasi ulang metode yang tepat guna meningkatkan jumlah kunjungan wisman, lewat promosi pariwisata Indonesia.

"Demi meningkatkan demand, Kemenparekraf telah berupaya keras untuk mempromosikan pariwisata Indonesia secara masif dengan berbagai aktivasi program, seperti partisipasi pada travel fair terbesar di dunia," tutur Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Ungkap Kendala Pemulihan Penerbangan Internasional ke Indonesia

Selanjutnya, sambung dia, ada peningkatan kerja sama melalui skema joint promotion dengan agent perjalanan, bekerja sama dengan influencer pariwisata dan media melalui program familiarization trip, hingga penyelenggaraan webinar market update.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com