Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi, Wisatawan Cenderung Cari Wisata yang Jauh dari Keramaian

Kompas.com - 14/06/2022, 19:44 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Era pandemi Covid-19 memengaruhi pola masyarakat dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam melakukan perjalanan.

Dikutip Kompas.com dari Antara, Selasa (14/06/2022), Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam menyampaikan, salah satu perilaku yang terlihat adalah bagaimana masyarakat lebih memilih faktor kebersihan sebagai prioritas dan preferensi utama.

Baca juga: Survei Google: Minat Turis Asing Wisata ke Indonesia Naik 94 Persen

Sejalan dengan hal tersebut, wisatawan juga cenderung memilih tempat wisata dan atraksi yang jauh dari keramaian, atau bahkan berada di tempat terpencil.

"Wellness dan mindfulness akan kian dicari di tengah ketakutan dan kecemasan mental akibat pandemi," katanya, seperti dikutip Antara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Selain itu, Neil menambahkan, banyak pula masyarakat yang mengutamakan untuk menghindari kontak fisik karena itu adalah sumber penularan Covid-19.

Ini membuat pariwisata ikut menyesuaikan diri, di antaranya dengan menyediakan layanan tanpa kontak fisik saat berinteraksi.

Baca juga: Indonesia Destinasi Wisata Halal Terbaik Nomor 2 di Dunia

Untuk itu, menurutnya penyedia jasa juga harus ikut menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

"Di era pandemi, wisatawan kian peduli pada kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan. Karena itu, hospitality service harus disempurnakan dengan hygiene, low touch, less crowd, solusi untuk menghasilkan pelayanan paripurna," ujar Neil.

Ia menambahkan, jarak dan durasi perjalanan masyarakat dalam bepergian pun lebih pendek.

Menurutnya, banyak masyarakat mengurangi mobilitas karena semakin jauh pergerakan, semakin besar pula potensi penularan Covid-19.

Baca juga: Survei: Minat Liburan Saat Pandemi Besar, Wisata Laut Jadi Incaran

Perjalanan udara dengan pesawat, misalnya, awalnya bahkan cenderung dihindari dan orang-orang lebih memilih moda transportasi darat, seperti mobil.

Mulai rencanakan perjalanan ke luar negeri

Meski demikian, rupanya semakin banyak masyarakat yang mulai merencanakan perjalanan ke luar negeri.

Ilustrasi Bandara Changi Singapura.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Ilustrasi Bandara Changi Singapura.

Dikutip dari Antara, Vice President Public Policy and Government Relations, Traveloka, Widya Listyowulan, mengatakan bahwa wisatawan Indonesia paling "bernafsu" dibandingkan negara Asia Tenggara lain dalam hal berlibur, jika dilihat dari Google Travel Demand pada Maret 2022.

"Begitu relaksasi border dibuka, masyarakat Indonesia ternyata sudah sangat cepat untuk book hotel dan travelling," ujarnya.

Baca juga: Situasi Terbaru Terbang ke Singapura, Mirip Seperti Sebelum Pandemi

Berdasarkan survei internal Traveloka, sebagian besar konsumen sudah punya rencana untuk berlibur dalam waktu tiga bulan ke depan.

Menurutnya, selama pandemi, fleksibilitas menjadi kunci utama masyarakat dalam hal bepergian. Kini, lebih banyak orang yang memilih untuk berwisata secara spontan di tengah segala ketidakpastian akibat pandemi.

Masih adanya perbatasan yang ditutup akibat pandemi juga membuat staycation masih menjadi pilihan terbanyak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com