Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Kemenparekraf Antisipasi Lonjakan Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah

Kompas.com - 14/06/2022, 21:38 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

  • Evaluasi keamanan wahana di destinasi

Berkaca dari sejumlah insiden kecelakaan di tempat wisata beberapa waktu lalu, Kemenparekraf Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) mengkaji kembali kemanan semua peralatan dan wahana yang ada di tempat wisata.

Terutama, kata Vinsen, berkaitan dengan permainan anak.

"Karena beberapa kesempatan terakhir kita melihat banyak sekali kejadian kecelakaan. Karena selama dua tahun tidak terpakai, mungkin banyak sekali peralatan tidak diperbaiki," tuturnya.

Baca juga: Riset: 27 Persen Populasi Muslim Dunia adalah Gen Z, Ini Gaya Wisata Mereka

Bila ada tempat wisata yang mengabaikan imbauan tersebut, lanjut Vinsen, maka Kemenparekraf tidak segan menutup atau bahkan menjatuhkan sanksi, termasuk mencabut izin usaha.

  • Pemeriksaan kelayakan bus wisata

Kemenparekraf juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan seperti bus wisata.

Pihaknya memandang, banyak bus pariwisata masih belum terdaftar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menambahkan, Kemenparekraf juga sudah mengeluarkan panduan bagaimana cara mengecek bus-bus yang sudah layak jalan dan tersertifikasi.

Baca juga: Wisata Halal Indonesia Terbaik Kedua di Dunia, Ini Strategi Kemenparekraf

Wisata jarak dekat

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga merekomendasikan beberapa kota di sekitar area Jabodetabek, sebagai tempat tujuan berwisata warga daerah tersebut.

Beberapa di antaranya antara lain Garut, Tasikmalaya, Sumedang, dan Cirebon, daerah-daerah yang masih bisa dijangkau oleh kendaraan bermotor dan tak jauh dari Jabodetabek.

"Ini menjadi opsi bagi masyarakat yang ingin berlibur saat liburan sekolah," tuturnya.

Baca juga: Sandiaga: Wisata Sungai di Indonesia Banyak Diminati Wisatawan

Ia menegaskan, masyarakat dan seluruh pelaku industri pariwisata harus tetap mematuhi aspek CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), untuk mendukung pulihnya pariwisata.

"Momentum pariwisata ini jangan sampai tercederai oleh penyelenggaraan parekraf yang di luar dari bingkai CHSE," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com