KULON PROGO, KOMPAS.com - Saat mengunjungi tempat wisata di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), wisatawan akan disambut dengan kata "Sambanggo".
"Sambanggo" merupakan akronim dari "Sambang Kulon Progo" atau bisa juga dari bahasa Jawa "Sambang" dan "Monggo".
"Kami didukung oleh Sambanggo. Jadi, di masa pandemi, semuanya sedang sakit, maka kami tidak bisa mengajak mereka berekreasi atau tamasya, tapi sambang," kata Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, saat ditemui Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Adapun arti Sambang, katanya, adalah tilik atau niliki, juga dalam bahasa Jawa. Tilik sama dengan menjenguk atau menengok.
Seperti saat menjenguk orang sakit, tidak perlu beramai-ramai dan berlama-lama, sehingga tiap tempat yang dikunjungi juga cukup sebentar saja. Demikian konsep yang dijelaskan oleh Joko.
Ia menambahkan, "Sambanggo" sejatinya bukan sekadar sebuah salam atau istilah. Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menjadikan kata itu sebagai nama bagi gerakan baru di sektor pariwisata Kulon Progo saat pandemi Covid-19, sejak Agustus 2020, dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/8/2020).
Baca juga:
Intinya adalah ucapan selamat datang ala Jawa bagi wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo, sekaligus pengingat bahwa semua penuh kehati-hatian dan waspada demi mencegah penyebaran Covid-19.
Tak hanya Sambanggo, Kabupaten Kulon Progo berkomitmen menggunakan branding Nusabrata guna memajukan pariwisata di daerah.
"Kami membentuk tim namanya Nusabrata. Jadi bersama-sama mengembangkan pariwisata, kami bikin di Kulon Progo ada keterpaduan. Membangun kepariwisataan kolaboratif, Mbroyo Pariwisoto Kulon Progo," ujar dia.
Nusarabrata pun dipilih lantaran Kulon Progo ingin mengajak semua stakeholder (pemangku kepentingan) untuk berkolaborasi membangun sektor pariwisata. Sehingga, tercipta sinergi antarpihak, di antaranya dari Dinas Perdagangan dan Dinas Perhubungan, terang Joko.
"Jadi Sambanggo dan Nusabrata ini kami jadikan spirit tagline baru kami untuk mendorong pariwisata di Kulon Progo," imbuhnya.
Adapun menurutnya, Pariwisata Kulon Progo diharapkan untuk terus bisa bersaing sehingga selalu menerapkan budaya sanding yang selektif, dan budaya saing yang kompetitif.
Baca juga: Kulon Progo Kembali Bikin Tiga Film Berlatar Tempat Wisata, Jadi Ajang Promosi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.