Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jakarta, dari Sunda Kelapa hingga Jadi Ibu Kota Negara

Kompas.com - 17/06/2022, 16:06 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Djakarta Tokubetsu Shi

Setelah Indonesia jatuh ke tangan Jepang, Pemerintah Jepang mengganti nama Batavia menjadi Djakarta, yang merupakan akronim dari Djajakarta. Pergantian nama itu terjadi pada 1942. 

Hal ini sejalan dengan kebijakan de-Nederlandisasi oleh Pemerintah Jepang. 

Menurut Lasmijah Hardi dalam Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita (1987), dilansir dari  Jakarta.go.id, pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya, pada 8 Desember 1942. Nama lengkapnya adalah Jakarta Tokubetsu Shi.

Baca juga: Pesona Kota Tua Jakarta yang Mulai Hidup di Tengah Pandemi

Jakarta 

Pergantian nama kembali terjadi setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II. Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai, namun meninggalkan nama Jepang Tokubetsu Shi. 

Selain itu, Jakarta juga ditetapkan sebagai ibu kota negara. Guna meninggalkan warisan kolonial, Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu yang menjabat sebagai Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat (RIS) menegaskan, sejak 30 Desember 1949 tak ada lagi sebutan Batavia. 

Sore di Lapangan Banteng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Sore di Lapangan Banteng.

Baca juga: Ini Asal-usul Nama Glodok dan Pancoran di Jakarta

Pemberian nama Jakarta ini kembali dikukuhkan pada 22 Juni 1956 oleh Wali Kota Jakarta Sudiro yang memimpin pada 1953-1960. Selain itu, Sudiro juga menetapkan 22 Juni 1927 sebagai hari lahir Jakarta. 

Penetapan hari lahir Jakarta tersebut, didasarkan pada peristiwa kemenangan Fatahillah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527. Hingga kini, setiap 22 Juni diperingati sebagai hari ulang tahun Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com