Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Soal Naik Motor Pakai Sandal Jepit, Ini Bahayanya

Kompas.com - 18/06/2022, 07:41 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, topik naik motor pakai sandal jepit ditilang ramai diperbincangan masyarakat. Sebagian mempertanyakan apakah naik motor pakai sandal jepit kena tilang? 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum (Kasubdit Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam menegaskan, naik motor pakai sandal jepit tidak kena tilang.

Baca juga: Naik Motor Pakai Sandal Jepit Tak Ditilang, Polisi Tegaskan Hanya Imbauan

Pasalnya, tindakan itu bukan kategori pelanggaran lalu lintas. 

"Penggunaan sandal jepit pada saat mengendarai khususnya sepeda motor bukan merupakan pelanggaran lalu lintas, sehingga tidak bisa ditilang," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Jamal mengatakan, hal tersebut merupakan imbauan, bukan larangan. Jadi, pihak kepolisian mengimbau masyarakat tidak naik motor pakai sandal jepit. 

Imbauan itu diberikan demi keamanan dan keselamatan pengendara motor. Lantas, apa saja bahaya naik motor pakai sandal jepit? Berikut ulasannya. 

Baca juga: [KLARIFIKASI] Naik Motor Pakai Sandal Jepit Tidak Akan Ditilang

1. Tidak melindungi kaki 

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan sandal jepit tidak memberikan perlindungan kepada kaki. Utamanya, apabila terjadi gesekan dengan aspal. 

"Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan, makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas," ujarnya dikutip dari Kompas.com

Kendaraan pemudik dengan sepeda motor melintas pada puncak arus balik di jalan nasional Medan-Aceh kawasan Lhokseumawe, Aceh, Minggu (9/6/2019). Puncak arus balik Lebaran 2019 Aceh terjadi pada H+5 menyusul volume kendaraan yang melintas didominasi pemudik.(ANTARA FOTO/RAHMAD)KOMPAS.com/Gilang Kendaraan pemudik dengan sepeda motor melintas pada puncak arus balik di jalan nasional Medan-Aceh kawasan Lhokseumawe, Aceh, Minggu (9/6/2019). Puncak arus balik Lebaran 2019 Aceh terjadi pada H+5 menyusul volume kendaraan yang melintas didominasi pemudik.(ANTARA FOTO/RAHMAD)

Head Of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati Agus Sani mengamini pernyataan tersebut. Ia menuturkan, sandal jepit tidak dapat melindungi kaki, karena tidak menutup hingga mata kaki. 

Oleh sebab itu, sandal jepit tidak mampu melindungi kaki apabila terjadi kondisi terburuk di jalan, seperti kecelakaan. 

“Saat  berkendara, kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi kecelakaan, sehingga memang sebaiknya seluruh bagian tubuh harus dilindungi,” ucapnya kepada Kompas.com Jumat, (17/6/2022).

Baca juga: 6 Tips Wisata Naik Motor Jarak Jauh, Jangan Begadang

2. Potensi selip

Agus mengatakan, penggunaan sandal jepit berpotensi menyebabkan risiko selip atau terpeleset saat berkendara. Khususnya, apabila pengendara menggunakan motor manual. 

Sebab, bagian kaki turut bekerja saat berkendara menggunakan motor manual.  

“Saat mengendarai motor manual, bagian kaki akan ikut bekerja untuk mengoperasikan rem belakang dan persneling gigi, akan ada kemungkinan selip dan terpeleset,” jelasnya.  

3. Bahaya saat naik motor matik 

Tak hanya motor manual, penggunaan sandal jepit juga berbahaya bagi pengendara motor matik. Pasalnya, kata Agus, saat berkendara kaki sering naik dan turun ke bagian jalan. 

“Nah, untuk mengurangi risiko bahaya, maka bagian kaki harus dilindungi dengan menggunakan sepatu yang aman dan nyaman,” katanya.

Ilustrasi perempuan pengendara motorSHUTTERSTOCK Ilustrasi perempuan pengendara motor

Cara kurangi dampak negatif saat berkendara 

Agus mengatakan cara mengurangi dampak negatif saat berkendara adalah menggunakan perlengkapan berkendara (riding gear) yang aman dan nyaman. 

“Dalam berkendara, sebaiknya menggunakan riding gear atau perlengkapan berkendara yang aman dan nyaman, agar tubuh dapat terlindungi serta mengurangi dampak negatif saat terjadi kecelakaan,” tuturnya. 

Baca juga:

Khusus untuk bagian kaki, maka riding gear yang tepat adalah sepatu atau alas kaki lain yang menutup hingga mata kaki. Sebab, sepatu dapat mengurangi potensi cedera jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan dalam perjalanan. 

“Jika menggunakan motor tipe manual, maka sebaiknya sepatu yang dipakai memiliki bagian hak untuk mencegah selip saat menginjak footstep (pijakan kaki),” jelasnya. 

Menurutnya, tidak ada tawar menawar soal keamanan berkendara. Jadi, tidak ada ketentuan jarak maupun kondisi tertentu dalam penggunaan sandal jepit dan sepatu, lantaran hal tersebut menyangkut keselamatan pengendara. 

“Jadi, sebenarnya kembali lagi kepada pengendara. Jika peduli terhadap dirinya, maka tidak ada ukuran kondisi apapun untuk menggunakan sandal jepit, karena memang seharusnya safety itu tidak ada tawar menawar,” tegasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com