Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destinasi Wisata Diimbau Perketat CHSE akibat Omicron BA.4 dan BA.5

Kompas.com - 21/06/2022, 14:04 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga mengimbau wisatawan dan pengelola tempat wisata untuk meningkatkan kewaspadaannya, terkait penemuan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang dikonfirmasi sudah masuk Indonesia.

"Kami meminta masyarakat yang berwisata meningkatkan kewaspadaannya, penerapan CHSE harus terus dilakukan secara ketat dan disiplin di setiap destinasi, akomodasi dan atraksi," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (20/6/2022).

Adapun CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) merupakan sertifikasi kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lainnya. 

Baca juga:

Ilustrasi wisatawan saat periode libur panjang Waisak 2022.Dok. Angkasa Pura I Ilustrasi wisatawan saat periode libur panjang Waisak 2022.

Kemenparekraf juga mewajibkan para pengunjung untuk tetap menjaga jarak, memakai masker, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan saat berada di tempat wisata.

Kemunculan varian baru Omicron ini dikhawatirkan memicu lonjakan kasus infeksi Covid-19, yang tentunya juga berdampak terhadap pemulihan pariwisata dan kebangkitan ekonomi Tanah Air.

Sandiaga memastikan, pihaknya akan terus memantau situasi terkini industri pariwisata di tengah munculnya varian baru tersebut.

"Kami akan terus memantau situasi terkini dan berharap (varian baru) tidak mengganggu pemulihan dan dan momentum kebangkitan dari ekonomi dan parekraf kita," ujarnya.

Baca juga: Situasi Terbaru Terbang ke Singapura, Mirip Seperti Sebelum Pandemi

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menginfeksi hampir semua orang

Ilustrasi wisatawan.SHUTTERSTOCK/Thanakorn.P Ilustrasi wisatawan.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (16/6/2022), terdapat empat kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 yang pertama kali dilaporkan pada 6 Juni lalu. Rinciannya, satu orang positif BA.4 yang merupakan seorang warga negara Indonesia (WNI) dengan kondisi klinis tidak bergejala dan telah divaksinasi dua kali.

Sementara tiga orang lainnya, yang positif subvarian BA.5, merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23-28 Mei lalu.

Baca juga:

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menjelaskan, kedua Subvarian Omicron ini dapat menginfeksi hampir semua orang, baik yang telah mempunyai bekal antibodi maupun belum.

Bahkan, mereka yang sudah mendapatkan dosis booster juga bisa terinfeksi, meski gejala yang ditimbulkan akan berbeda.

Menurut Dicky, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan reinfeksi atau menginfeksi ulang. Artinya, meskipun yang bersangkutan pernah terinfeksi oleh Subvarian BA.1, BA.2, BA.3, atau Delta, varian baru ini masih bisa menyebabkan infeksi ulang.

Baca juga: Pandemi, Wisatawan Cenderung Cari Wisata yang Jauh dari Keramaian

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com