Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umbul-umbul Podang Ngisep Sari Gunungkidul, Bukan Bendera Biasa

Kompas.com - 24/06/2022, 16:04 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di pinggir jalan sering dijumpai umbul-umbul berwarna kuning.

Jika dilihat sekilas, umbul-umbul ini terlihat seperti bendera pada umumnya. Namun, umbul-umbul yang bernama Podang Ngisep Sari ini ternyata memiliki makna dan sejarah panjang.

Umbul-umbul berwarna kuning dan merah akan dipasang warga pada momen-momen tertentu, antara lain saat acara bersih desa, peringatan Digahayu Republik Indonesia, dan peringatan Adeging Kabupaten Gunungkidul.

Biasanya umbul-umbul dipasang menggunakan bambu dan dipajang di pinggir jalan guna menambah semarak suasana.

Baca juga:

Sebelum menjadi umbul-umbul seperti saat ini, Podang Ngisep Sari berbentuk bendera atau panji-panji dengan latar kuning. Di tengahnya terdapat lingkaran merah seperti bendera Jepang.

"Awalnya panji-panji, dalam perkembangannya, diubah menjadi umbul-umbul pada tahun 1982," kata Kepala Kundho Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Gunungkidul Agus Mantara saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (24/6/2022)

Ia menambahkan, penggantian umbul-umbul ini untuk memudahkan pemahaman masyarakat.

Baca juga: Wisata Stone Park Turunan Gunungkidul, Indahnya Sunrise di Atas Lautan Awan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Pemberian panji-panji ini juga sebagai eksistensi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, serta sebagai sandi dalam berkomunikasi pada masa itu.

"Secara filosofi Podang Ngisep Sari adalah semangat membangun (daerah)," ujarnya.

Agus mengatakan, setiap daerah di DIY memiliki simbol masing-masing sesuai pemberian Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Baca juga:

"Beda-beda warnanya, Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta berbeda. Jadi setiap daerah memiliki karakter sendiri," ucap dia.

Salah seorang warga Kapanewon Playen, Nur, mengatakan bahwa dirinya memasang umbul-umbul bersama warga lainnya saat rasulan atau bersih desa, kunjungan, peringatan 17 Agustus, atau saat ada kegiatan lain.

"Dulu beli, kalau mau 17-an dipasang atau Ulang tahun Gunungkidul, menambah semarak suasana," kata dia.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Gunungkidul Terbaru, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com