Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Frangky Selamat
Dosen

Dosen Tetap Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Tarumanagara

Destinasi Bermutu untuk Wisatawan Berkualitas

Kompas.com - 29/06/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setidaknya terdapat tiga aspek penentu kualitas suatu destinasi wisata (Mukherjee, Adhikari, Datta, 2017).

Pertama, kualitas jasa. Kualitas jasa meliputi keamanan, informasi, regulasi, dan staf.

Kualitas destinasi pertama-tama diukur dari keamanan yang menciptakan pikiran tenang (peace of mind) bersamaan dengan penyampaian informasi jelas kepada wisatawan.

Kesadaran akan brand suatu destinasi yang baik akan mengurangi waktu, upaya, dan biaya pencarian informasi serta berkontribusi positif terhadap pilihan destinasi.

Faktor lain yang terkait bisnis seperti akses internasional, kekuatan mata uang lokal, kebijakan pemerintah, stabilitas politik, lokasi geografis dan fasilitas lokal turut menjadi penentu kualitas destinasi (Enright dan Newton, 2004).

Kualitas staf yang terlibat juga memberikan kontribusi dalam hal pengetahuan, kefasihan berbicara, keramahtamahan, sikap, empati dan ketanggapan.

Kedua, kualitas fitur destinasi. Aspek ini meliputi kualitas makanan, transportasi, akomodasi, atribut, dan nilai penawaran.

Kualitas makanan menjadi hal utama dari fitur destinasi karena tidak sedikit wisman yang hadir karena daya tarik kuliner yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai.

Walau wisman berkualitas menjanjikan kuatnya daya beli, sisi penawaran wisata yang “value for money” tetap menjadi perhatian.

Wisata berkualitas tidak berarti ditawarkan dengan harga tinggi, namun mengabaikan “nilai” yang diterima wisatawan.

Ketiga, kualitas pengalaman. Aspek ini meliputi tanggapan emosional, keunikan, kualitas orang, dan iklim.

Wisman datang untuk mencari pengalaman yang melibatkan emosi secara positif. Kualitas pengalaman merujuk pada kegembiraan, kenikmatan, dan pengalaman yang hadir dari atraksi di tempat wisata.

Ini juga tidak lepas dari kualitas personel hingga meminimalkan hambatan bahasa dan meningkatkan pengalaman yang mendorong wisman untuk datang kembali.

Kualitas iklim turut juga menciptakan berbagai aktivitas di destinasi seperti sport tourism atau sekadar menikmati suasana alam.

Akhirnya, menghadirkan wisman berkualitas harus dibarengi dengan menciptakan destinasi yang juga berkualitas.

Tarif yang tinggi pada sejumlah destinasi mungkin menjadi sinyal pasar yang dituju. Walau pendekatan yang dilakukan semestinya tidak sesederhana itu.

Indonesia memang belum dipadati wisman, namun tampaknya wisata untuk pasar yang khusus ini cukup menyita banyak perhatian.

Indonesia dengan keanekaragaman alamnya yang luar biasa memang memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi utama kelas dunia. Target 1,5 juta wisman berkualitas jadi terasa mini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com