Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2022, 09:10 WIB

KOMPAS.comFenomena embun upas atau embun es kerap terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Baru-baru ini, fenomena tersebut terjadi pada Kamis (30/6/2022) pagi.

Daerah yang mengalami embun es di Dieng, meliputi kompleks Candi Arjuna, lapangan sekitar Candi Arjuna, dan Dharmasala.

Baca juga: Embun Upas Dieng Bisa Dilihat sampai 10 Juli 2022

Dilansir dari Antaranews, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa fenomena embun es di Dieng bisa bertahan hingga satu dasarian atau sampai 10 hari ke depan. 

Buat yang tertarik melihat fenomena embun upas yang mirip dengan salju putih tersebut, bisa datang ke Dieng hingga Minggu (10/7/2022).

Sebelum menikmati keindahan embun upas secara langsung, ada baiknya untuk mengetahui beberapa tips berikut, agar momen berkunjung ke Dieng semakin nyaman dan menyenangkan.

Baca juga: Aturan Wisata ke Dieng Banjarnegara untuk Lihat Embun Upas

1. Pakai pakaian yang tebal 

Ilustrasi Jaket Gunung.Shutterstock Ilustrasi Jaket Gunung.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelola Wisata Dieng, Sri Utami mengatakan bahwa pada Kamis pagi suhu udaranya mencapai minus satu derajat celsius. 

Menurutnya, saat fenomena embun upas terjadi, suhu udara cenderung lebih dingin, oleh karena itu dia menyarankan wisatawan untuk memakai baju tebal, seperti jaket. 

“Jaket tidak harus memakai jaket gunung, tapi yang penting tebal,” ujar Sri saat dihubungi Kompas.com pada Kamis. 

Demi mengurangi rasa dingin saat melihat embun upas, kamu juga bisa memakai sarung tangan, kaus kaki, dan topi rajut yang hangat. 

Baca juga: 4 Wisata Sekitar Kawah Sikidang Dieng, Ada Embun Upas di Candi Arjuna

2. Datang pada pagi hari 

Fenomena embun upas yang sering dikira salju di kawasan Candi Arjuno, Dieng. (Shutterstock/Bakhtiar Rakhman)Shutterstock/Bakhtiar Rakhman Fenomena embun upas yang sering dikira salju di kawasan Candi Arjuno, Dieng. (Shutterstock/Bakhtiar Rakhman)

Untuk bisa melihat embun upas, Sri menyarankan wisatawan untuk datang pada pagi hari, yakni saat embun telah membeku. 

“Tipsnya wisatawan bisa melihat fenomena ini (embun es) pada jam 05.30 (WIB), ketika embun sudah membeku,” ucapnya. 

Alasan harus datang pagi adalah agar embun esnya tidak keburu mencair karena sinar mentari.

“Iya (embun es) bisa mencair seiring munculnya sinar matahari,” jelas Sri. 

Baca juga: Embun Upas di Bromo Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Jalan Jalan
6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

Jalan Jalan
2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

Travel Update
Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Travel Tips
10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

Jalan Jalan
Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Jalan Jalan
10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com