KOMPAS.com - Balai Taman Nasional (TN) Komodo berencana akan menerapkan biaya kontribusi pada wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan TN Komodo, di Nusa Tenggara Timur (NTT). Biaya tersebut rencananya akan diterapkan mulai 1 Agustus mendatang.
Langkah itu mengacu dari hasil kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Ekosistem yang dilakukan para ahli di TN Komodo.
Baca juga: Ramai Dibincangkan, Berapa Harga Tiket Masuk TN Komodo Saat Ini?
Kajian tim menunjukkan adanya nilai jasa ekosistem yang hilang akibat lonjakan kunjungan wisatawan beberapa tahun terakhir dan hingga beberapa tahun ke depan.
Untuk itu, selain menerapkan biaya kontribusi, rencananya pengunjung juga akan dibatasi hingga 200.000 per tahun.
Biaya akan diberlakukan secara merata pada semua pengunjung, termasuk para backpacker.
Menurut Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi TN Komodo Carolina Noge, siapa pun wisatawannya, baik backpacker ataupun luxurious tourists, sama-sama berpotensi memberi dampak yang sama terhadap lingkungan TN Komodo.
Baca juga: Balai TN Komodo: Rp 3,75 Juta Bukan Tiket Masuk, tapi Biaya Konservasi
Adapun pertanyaan itu muncul di kalangan masyarakat, sebab banyak pula wisatawan backpacker yang mengunjungi kawasan TN Komodo.
"Sama-sama menghasilkan limbah, mengurangi ketersediaan air bersih yang terbatas, mengurangi oksigen, menambah polusi, suhu panas yang dihasilkan tubuh, memberi dampak terhadap perilaku komodo, belum lagi perlu ada tambahan pengamanan dan patroli," kata Carolina kepada Kompas.com, Kamis (30/06/2022).
"Jadi, siapapun yang akan melakukan kunjungan, tetap ada nilai jasa ekosistem yang hilang. Itulah kenapa, untuk wisatawan yang berkunjung, kami tetapkan biaya kontribusi untuk konservasi," imbuhnya.
View this post on Instagram
Carolina menegaskan, TN Komodo bukanlah sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah kawasan konservasi. Sehingga, pengelolaannya tidak bisa disamakan dengan objek wisata pada umumnya.
"Pendekatan pengelolaannya bukan dengan mendatangkan sebanyak-banyaknya pengunjung," kata dia.
Baca juga:
Adapun biaya tersebut rencananya diterapkan secara kolektif tersistem, Rp 15 juta per empat orang per tahun.
"Nantinya, wisatawan yang ingin berkunjung perlu membayar biaya kontribusi untuk konservasi sebesar Rp 15 juta untuk empat orang, yang berlaku dalam satu tahun dan mendaftar melalui aplikasi yang bisa diunduh lewat handphone masing-masing," jelas Carolina.
Baca juga: Kenapa Biaya Konservasi Taman Nasional Komodo Capai Rp 5,8 Juta Per Tahun?
Pengunjung yang akan melakukan kunjungan wajib mendaftar secara online, satu pintu melalui aplikasi yang akan diumumkan nanti.
"Pemberlakuan satu tahun karena kami mau kontribusi tersebut melekat dalam kurun waktu tertentu. Pada akhirnya akan diinformasikan bahwa kontribusi yang telah diberikan, secara nyata mendukung upaya konservasi yang dilakukan dalam kurun waktu berlakunya masa kontribusi tersebut," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.