Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Wisata Sungai dan Seni Budaya di Desa Pandean Trenggalek

Kompas.com - 02/07/2022, 07:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desa wisata Pandean yang berada di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memiliki sederet potensi pariwisata, mulai dari alam hingga seni budaya yang sudah ada sejak zaman penjajahan.

Desa ini masuk ke dalam 50 besar desa terbaik pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Baca juga: Makan Nuk Santri hingga Naik Ayunan Langit di Desa Wisata Purwosari

Salah satu daya tariknya yaitu Sungai Kanang, yang terkenal dengan sensasi jeram nan apik dan aktivitas river tubing.

Sepanjang jalur yang dilintasi river tubing, tampak batu-batu besar dikelilingi pepohanan rindang. Tak jauh dari titik akhir river tubing terdapat air terjun tiga tingkat untuk kegiatan canyoning.

“Alamnya yang indah, ada sungai dengan river tubing ini harus terus dikembangkan, yang diharapkan akan semakin menarik wisatawan untuk berwisata,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/06/2022).

Menparekraf kunjungi Desa Wisata Pandean, Trenggalek, Jawa Timurdokumentasi Kemenparekraf Menparekraf kunjungi Desa Wisata Pandean, Trenggalek, Jawa Timur

Desa Wisata Pandean juga memiliki kesenian unggulan, berupa Kothekan Lesung, yang sudah ada sejak zaman penjajahan.

Usia lesung diperkirakan kurang lebih 150 tahun. Sedangkan pemukul lesung adalah ibu-ibu lansia yang energik memainkan alunan musik ritmik.

Baca juga: Potensi Desa Wisata Pecinan Glodok, Sejarah hingga Kuliner Khas

Ada juga kesenian lainnya yang memakai alat semacam rebana, yang dinamakan Terbangan Ello. Kesenian ini sudah terbilang langka saat ini.

Musik tradisional itu menjadi istimewa karena dimainkan oleh delapan orang laki-laki yang sudah lansia namun memiliki alunan suara yang ngeklik, atau melengking tinggi.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Di sisi lain, demi ekosistem sungai yang tetap terjaga, masyarakat kerap melakukan tradisi ramah lingkungan dengan memasang bubu.

Baca juga: Desa Wisata Hilisimaetano Nias Selatan dan Tradisi yang Masih Kental

Aliran sungai yang jernih dan bebas sampah sangat representatif untuk kegiatan umbah-umbah menggunakan klerak (mencuci baju pakai daun klerak) sembari bermain air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com