Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tradisi Idul Adha di Arab Saudi, Bagi Daging Kurban Lintas Negara

Kompas.com - 02/07/2022, 15:07 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Umat Islam di dunia akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Ada beragam tradisi Idul Adha dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi. 

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Arab Saudi memiliki tradisi perayaan Idul Adha yang menarik untuk diketahui. Terlebih, Hari Raya Idul Adha bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi. 

Baca juga: 9 Tradisi Idul Adha di Berbagai Negara, Ada Kurban Unta

Idul Adha 1443 H di Arab Saudi 

Tahun ini, pemerintah Arab Saudi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H atau 10 Zulhijah 1443 H pada Sabtu (9/7/2022), berdasarkan informasi dari Kompas TV.

Ketetapan Hari Raya Idul Adha tersebut telah disampaikan oleh Mahkamah Agung Arab Saudi. Lebih lanjut, Mahkamah Agung menjelaskan bahwa ibadah haji akan dimulai pada 6 sampai dengan 10 Juli 2022, sementara Hari Arafah jatuh pada 8 Juli 2022.

Baca juga: 20 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022, Singkat dan Penuh Makna

Umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 hijriah dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan menampung 7.000 jemaah atau 50 persen dari total kapasitas di area lapangan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 hijriah dilakukan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan menampung 7.000 jemaah atau 50 persen dari total kapasitas di area lapangan.

Terdapat perbedaan Hari Raya Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi. Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu (10/7/2022). Penetapan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar pada Rabu (29/6/2022) lalu.  

Ihwal perbedaan Hari Raya Idul Adha 1443 H tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menjelaskan, hal tersebut disebabkan letak geografis Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.

Adib menuturkan bahwa semakin ke barat posisi geografis sebuah negara, maka posisi hilal semakin tinggi. Jadi, hilal atau fase bulan sabit setelah bulan baru tersebut semakin mudah dilihat. 

Baca juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 2022 di Indonesia? Simak Penjelasannya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

“Hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams,” ujarnya dikutip dari Kompas TV. 

Oleh sebab itu, pemahaman bahwa Hari Raya Idul Adha di Indonesia hendaknya lebih awal, lantaran waktu di Tanah Air lebih dulu empat jam, merupakan pandangan yang salah. Sebab, posisi Arab Saudi justru lebih barat dibandingkan Indonesia, sehingga posisi hilal lebih tinggi. 

“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat empat jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Idul Adha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” katanya. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com