Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Biaya Kontribusi Konservasi TN Komodo Rp 3,75 Juta, Ketahui 10 Hal Ini

Kompas.com - 02/07/2022, 16:04 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

8. Pembatasan pengunjung punya tujuan penting

Kepala Kajian Daya Dukung Daya Tampung TNK Irman Firmansyah menjelaskan bahwa naiknya aktivitas wisata di TN Komodo sejak 2010 mengakibatkan hilangnya nilai jasa ekosistem.

Dia menjelaskan angkanya lebih kurang Rp 23 triliun pada 2045, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (30/6/2022). 

Demi mengatasi hal tersebut tim kajian menilai perlu ada pembatasan pengunjung sehingga di waktu-waktu mendatang. Ditetapkan bahwa kapasitas maksimalnya hanya 292.000 pengunjung per tahun.

Baca juga: Kenapa Biaya Konservasi Taman Nasional Komodo Capai Rp 5,8 Juta Per Tahun?

"Kalau kunjungan tidak dibatasi dan melebihi kapasitas yang ditentukan, 292.000 orang, maka nilai jasa ekosistem yang hilang bisa mencapai Rp 11 triliun," kata Irman dalam konferensi pers di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Senin (27/06/2022).

9. Rincian kegiatan konservasi 

Irman menyatakan bahwa perhitungan biaya konservasi berkisar antara Rp 2,94 juta hingga Rp 5,88 juta per tahun.

Biaya itu akan digunakan untuk sejumlah kegiatan konservasi yang mencakup pemulihan habitat komodo, termasuk penanaman pohon.

Pohon yang ditanam akan digunakan oleh bayi-bayi komodo untuk berlindung dari serangan komodo dewasa.

Adapun kegiatan konservasi lainnya adalah transplantasi terumbu karang, pembangunan water point untuk menjaga kelembapan di titik habitat yang disukai satwa di kawasan Taman Nasional Komodo, dan pemantauan kualitas air.

Baca juga: Soal Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta, Pelaku Pariwisata Lokal Inginkan Sosialisasi Menyeluruh

"Untuk pemulihan tanaman sebagai habitat komodo, penanaman terumbu karang. Akan ada transplantasi terumbu karang tiga tahun sekali kurang lebih 150 hektar. Ini kan butuh pembiayaan," tutur dia.

10. Pelaku wisata lokal ingin ada sosialisasi

Adanya biaya kontribusi konservasi sebesar Rp 3,75 juta, membuat sejumlah pelaku pariwisata lokal meminta adanya sosialisasi menyeluruh sebelum peraturan baru itu benar-benar diberlakukan.

Matheus Siagian selaku pegiat pariwisata bidang hotel dan restoran di Labuan Bajo meminta agar ada proses dengar pendapat yang digelar bersama masyarakat.

Dia menilai dalam menerapkan kebijakan baru ini perlu persiapan yang matang, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/6/2022). 

"Harus ada sosialisasi yang melibatkan masyarakat. Di situ demokrasinya, yakni proses dengar pendapat masyarakat. Apa dan ada masa testing dulu sebelum kebijakan itu dilempar dan dijadikan suatu kebijakan yang bersifat permanen,” kata Matheus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Lebih lanjut, Matheus juga berharap tarif masuk wisatawan domestik dan mancanegara tidak disamakan. 

Menurutnya wisatawan domestik dinilai punya kontribusi besar dalam menyelamatkan pariwisata Manggarai Barat selama masa pandemi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com