KOMPAS.com - Geopark Merangin di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi disiapkan untuk menjadi UNESCO Global Geopark.
Dikutip dari Antara, tim asesor dari UNESCO dikabarkan akan datang dalam waktu dekat untuk memberikan penilaian.
"Tim asesor dari UNESCO segera datang untuk melakukan penilaian Geopark Merangin, bagian dari upaya menuju UNESCO Geopark. Merangin akan siapkan tim ahli bahasa dan orang yant tahu betul Geopark Merangin," ujar Bupati Merangin, Mashuri di Bangko, Kabupaten Merangin, Sabtu (06/03/2022), sepertu dikutip Antara.
Baca juga: Semakin Dekat, Langkah Geopark Ijen Diakui Jadi UNESCO Global Geopark
Ia menambahkan, penilaian tersebut akan menentukan apakah Geopark Merangin dapat menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.
Diperkirakan tim asesor akan berada di Kabupaten Merangin selama tiga hari. Kehadiran tim ahli bahasa dan orang yang mengetahui betul destinasi tersebut diharapkan mampu memberikan informasi yang tepat tentang kekayaan alam Geopark Merangin.
View this post on Instagram
Jika Geopark Merangin diloloskan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, nantinya pemerintah daerah akan menyiapkan sarana penunjang agar selain wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara juga dapat berbondong-bondong datang ke sana.
Termasuk salah satunya rencana memindahkan rumah dinas bupati ke lokasi lain. Rumah dinas tersebut direncanakan bakal dijadikan hotel bintang lima.
Baca juga: 9 Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia
Ia berharap, semua pihak dapat turut mendukung, termasuk masyarakat sekitar.
"Untuk mewujudkan itu perlu tim yang solit. Ini semua bisa dilakukan pada 2025," ujarnya.
Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Merangin, Geopark Merangin berlokasi di Kabupaten Merangin, tepatnya di Desa Air Batu dan Dusun Baru, Kecamatan Pemberap.
Untuk menuju ke Desa Batu Air, diperlukan perjalanan menggunakan kendaraan sekitar tujuh jam atau jarak sekitar 280 Kilometer. Sementara untuk tiba di lokasi geopark, kita memerlukan waktu sekitar tiga jam dengan berjalan kaki atau menyusuri sungai dengan arung jeram.
Sementara itu, dikutip dari situs Geopark Merangin, di sana pengunjung bisa menemukan karakteristik batuan lebih dari 200 juta tahun lalu, khususnya tentang penemuan fosil flora Jambi sejak 1926.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Jambi, Candi hingga Danau Tertinggi di Asia Tenggara
Pengunjung juga bisa menemukan hamparan karst dengna bentang alam yang bervariasi, baik exokarst mau pun endokarst sama-sama memiliki jejak peninggalan kuno.
Adapun Kabupaten Merangin sebetulnya sudah sejak lama mengajukan Geopark Merangin untuk menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.
Dikutip dari berita dalam situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI yang tayang Kamis, (25/02/2016), destinasi itu sudah diajukan ke UNESCO sejak 2014.
"Sebenarnya pada tahun 2014 kita sudah usulkan menjadi Geopark dunia," ujar Wakil Bupati Kabupaten Merangin saat itu, Khafied Moein.
Baca juga: 6 Oleh-oleh Serba Manis Khas Jambi, Ada Dodol Kentang
Namun, kata Khafied, saat itu pakar geopark dari UNESCO, Prof Guy Martini menilai Geopark Merangin masih belum memenuhi standar yang ditetapkan UNESCO.
Misalnya, belum adanya batasan kawasan yang jelas.
"Sesuai saran dari UNESCO, Kawasan Geopark Merangin sudah diperkecil meskipun sebenarnya potensi Geopark Merangin lebih dari itu," tambahnya.
Baca juga: Jajal Trek MTB di Jambi, Susuri Hutan Kota Muhammad Subki
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Merangin sempat pula menargetkan Geopark Merangin sudah diakui UNESCO pada September 2017, namun hingga kini belum terlaksana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.