KOMPAS.com - Terdapat banyak hal yang perlu diperhatikan orang tua saat pergi berwisata. Utamanya, di tengah pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya reda.
Melansir dari Travel Awaits, seorang solo traveler berusia 74 tahun membagikan tips traveling bagi orang tua. Tips tersebut berdasarkan pengalamannya menjalani solo traveling selama 50 tahun.
Ia membagikan cara menghadapi kekhawatiran tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pelancong orang tua. Sebab, ada beberapa orang tua yang berlibur tanpa ditemani anaknya, sehingga membutuhkan sejumlah persiapan khusus.
Baca juga: 10 Tips Traveling saat Cuaca Panas agar Tidak Tepar
Merasa tidak nyaman dan cemas untuk kembali bepergian adalah hal yang wajar bagi orang tua. Utamanya, setelah dua tahun penguncian wilayah (lockdown) dan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan pengalamannya melakukan solo traveling selama 50 tahun, ia mengatakan bahwa rasa cemas tersebut dapat dikurangi dengan mengikuti perjalanan dengan kelompok kecil.
“Hal ini menghilangkan kecemasan, saat mengetahui bahwa saya dapat bergantung pada pemandu berpengalaman dan teman seperjalanan saat jauh dari rumah,” ujar solo traveler tersebut yang tidak disebutkan namanya itu, dikutip dari Travel Awaits.
Baca juga: 7 Benda yang Harus Dibawa Saat Traveling pada Musim Hujan
Latihan fisik dapat membantu menjaga stamina yang dibutuhkan saat melakukan traveling, tidak terkecuali bagi orang tua. Ada banyak cara sederhana untuk menjaga kebugaran jasmani.
Orang tua dapat memulai persiapan stamina sebelum melakukan perjalanan dari hal yang kecil, misalnya meningkatkan jarak dan kecepatan berjalan kaki. Selain itu, orang tua bisa mengambil kelas yoga, zumba, dan lainnya.
Baca juga: 10 Dokumen Penting yang Wajib Dibawa Saat Traveling ke Luar Negeri
Tips traveling bagi orang tua selanjutnya adalah menghindari masa puncak liburan atau peak season. Dengan menghindari peak season, maka transportasi cenderung lebih nyaman bagi orang tua.
Selain itu, biaya transportasi maupun akomodasi umumnya lebih murah jika berlibur di luar peak season.
Bagi orang tua, riset mengenai akomodasi dan transportasi sebelum traveling merupakan hal yang penting. Khususnya, bagi orang tua yang mengalami kesulitan berjalan atau memiliki masalah kesehatan tertentu.
Sebaiknya, para orang tua meneliti lebih dulu fasilitas bagi lanjut usia (lansia) di hotel maupun restoran tujuan. Selain itu, pastikan orang tua memilih transportasi yang mudah diakses serta ramah lansia.
Baca juga: 10 Tips Hemat Saat Traveling Bareng Grup, Anti-boros
Jadwal traveling bagi orang tua dengan anak muda tentunya berbeda. Anak muda biasanya menjelajahi banyak tempat saat melakukan traveling.
Sebaliknya, orang tua perlu mengatur jadwal perjalanan yang lebih longgar, sehingga dapat berdiam di satu tempat lebih lama. Sebab, pelancong orang tua memiliki keterbatasan mobilitas.
View this post on Instagram
Jika Anda bepergian dengan grup, maka pilih jadwal perjalanan yang memungkinkan Anda tinggal di satu tempat lebih lama. Dengan demikian, Anda mempunyai banyak waktu untuk menikmati keindahan satu destinasi wisata dan istirahat.
Pastikan Anda memiliki semua dokumen perjalanan jauh-jauh hari sebelum memulai traveling. Mulai dari paspor, tiket, asuransi perjalanan, asuransi kesehatan, nomor telepon, dan lainnya.
Bagi orang tua disarankan untuk membagikan surat-surat penting kepada orang terdekat. Hal ini untuk berjaga-jaga jika Anda lupa atau kehilangan dokumen penting tersebut dalam perjalanan.
Baca juga: 8 Cara Membuat Itinerary, Bisa buat Kamu yang Solo Traveling
Jika perlu, Anda dapat memberitahu teman perjalanan mengenai lokasi menyimpan dokumen penting seperti paspor. Hal ini untuk mengantisipasi jika orang tua lupa menaruh paspor saat traveling.
Selalu ada tantangan pada setiap perjalanan yang kerap kali tidak sesuai dengan ekspektasi. Oleh sebab itu, pelancong dituntut untuk bersabar dalam menghadapi tantangan tersebut.
Baca juga: 6 Masalah Saat Traveling dan Cara Mengatasinya
Misalnya, kereta terlambat beberapa jam dari jadwal semula. Menyikapi kondisi itu, Anda dapat memilih untuk menanggapinya dengan menyenangkan, seperti berjalan-jalan di stasiun atau menunggu di kedai kopi.
Sebaliknya, Anda bisa marah lantaran keterlambatan kereta itu menganggung rencana traveling yang sudah dipersiapkan sebelumnya dengan matang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.