Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G20 Bantu Bangkitkan Pariwisata Belitung

Kompas.com - 07/07/2022, 19:03 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan internasional G20 pada 7-9 September 2022 mendatang.

Pemerintah Kabupaten Belitung menilai ini merupakan momentum sekaligus tolok ukur kebangkitan pariwisata Bumi Laskar Pelangi itu.

Baca juga: Jelajahi Gugusan Pulau di Belitung, Lihat Bintang Laut dan Mercusuar

Sebab, Belitung sebelumnya memang belum pernah menjadi lokasi perhelatan internasional, meski telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang dan salah satu dari 10 Bali baru.

"Syukurlah kali ini kementerian mempercayakan Belitung sebagai tuan rumah G20. Jika Belitung tidak pernah ditunjuk, sampai kapan pun kami tidak akan merasa siap," tutur Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie di sela Multi Stakeholder Forum Tiket.com di Belitung, Kamis (07/07/2022).

Kata dia, G20 bakal memberi dampak luar biasa untuk citra Belitung. Sebab, ini menjadi sarana pembuktian bahwa Belitung sanggup menjadi tuan rumah perhelatan selevel itu.

"Kami butuh "bom" besar untuk pemulihan pariwisata Belitung. Kalau kami ditunjuk kali ini, boleh dikritik, karena setidaknya kami sudah pernah jadi tuan rumah G20, dengan kekurangan yang ada, namun kami sudah berusaha maksimal," tuturnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Penunjukan dilakukan mendadak

Isyak menambahkan, penunjukan Belitung sebagai tuan rumah G20 ternyata dilakukan secara mendadak. Tidak seperti Bali dan Jakarta.

Maka dari itu, pemerintah Kabupaten Belitung optimis menyanggupi perbaikan sarana prasarana setempat.

Baca juga: Pemkab Belitung Upayakan Segera Buka Lagi Penerbangan ke Malaysia

Termasuk membenahi runway atau landasan pesawat yang diperkirakan memakan biaya hingga Rp 50 miliar, demi keselamatan para pengunjung nantinya.

"Bulan Agustus akhir, landasan bandara yang dibangun dengan biaya Rp 50 miliyar akan jadi. Lebih panjang, lebih mulus, dan lebih luas dari Bandara Depati Amir," kata Isyak.

"Kalau tidak seperti itu, maka G20 tidak akan terjadi di Belitung dan pusat tidak akan percaya. Kalau G20 tidak terjadi, maka Belitung juga akan kehilangan momentum kebangkitan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com