KOMPAS.com – Sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memang terdiri dari perbukitan.
Oleh karena itu, ruas jalan di sana beberapa ada yang melewati kawasan perbukitan, sehingga kondisinya naik-turun dan penuh tikungan tajam.
Jalan seperti itu salah satunya ada di Bukit Tunggangan yang menghubungkan Kecamatan Jatiroto dengan Tirtomoyo.
Baca juga: Wisata Wonogiri Lantai Dua, Pas untuk Lihat Sunrise Saat Liburan
Adapun kedua kecamatan tersebut dipisahkan oleh perbukitan yang memanjang, bagaikan dinding hijau raksasa.
Pengendara yang menggunakan aplikasi Google Maps dari Wonogiri sisi timur, seperti Jatisrono, Slogohimo, atau Purwantoro, dengan tujuan Wonogiri sisi tenggara, misal Baturetno atau Giriwoyo, maka akan direkomendasikan melewati Bukit Tunggangan.
Begitu pula sebaliknya, pengendara dari Wonogiri sisi tenggara yang menuju Wonogiri sisi timur, maka akan direkomendasikan Google Maps melewati Bukit Tunggangan.
Padahal, jalan di Bukit Tunggangan cukup ekstrem dengan tanjakan terjal dan turunan curam, juga tikungan tajam.
Pengendara yang belum tahu kondisi jalan dan hanya ikut Google Maps biasanya akan kaget saat melewati jalur itu.
“Saya pernah dari Baturetno mau ke Slogohimo. Ikut Google Maps, ternyata dilewatkan Tunggangan. Kaget karena jalannya ekstrem, sepanjang jalan doa terus,” kata seorang pengendara bernama Anton kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Sabtu (9/7/2022).
Baca juga: Girimanik Mountain Camp, Sejuknya Bermalam di Dataran Tinggi Wonogiri
Kompas.com juga sempat menjajal jalur Bukit Tunggangan Wonogiri pada Selasa (21/7/2022) dan memang kondisinya cukup ekstrem.
“Kalau bus yang Jakarta (bus besar), ya sebaiknya jangan lewat sini,” kata pemilik warung di Bukit Tunggangan bernama Slamet kepada Kompas.com, Selasa.
Salah satu kejadian kecelakaan yang paling ramai adalah pada Sabtu (19/10/2019) saat bus Sudiro Tungga Jaya tersangkut di jalur Bukit Tunggangan.
Dilansir dari Tribun Jogja, bus terjebak di tikungan tajam jalur sempit Bukit Tunggangan, sehingga tidak bisa bergerak. Bus tersebut akhirnya harus dievakuasi pada Sabtu siang.
Kepada Kompas.com, Slamet juga mengatakan bahwa ikut menyaksikan kejadian pada Sabtu dini hari itu.
Baca juga: Tegal Simbah, Tempat Wisata Baru Wonogiri dengan Banyak Spot Foto Instagramable
“Sekitar jam setengah 4 pagi, dengar kayak suara mobil, tetapi kok enggak hilang-hilang. Pagi harinya, ternyata ada bus tersangkut di sana,” ujar Slamet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.