Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Presiden Sri Lanka Diserbu Pengunjuk Rasa, Jadi Tempat Piknik

Kompas.com - 11/07/2022, 17:29 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Para pengunjuk rasa menyerbu kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka. Ini dilakukan setelah selama berbulan-bulan mereka menuntut Rajapaksa mundur di tengah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.

Dikutip Kompas.com dari CNN, Senin (11/07/2022), lebih dari 100.000 orang berkumpul di luar gedung dan menyerukan Rajapaksa agar mundur.

Mereka kemudian memaksa masuk ke dalam gedung dengan pengamanan paling ketat di Sri Lanka itu, Sabtu (09/07/2022).

Baca juga: Presiden Sri Lanka Dipastikan Akan Mundur

Adapun Rajapaksa telah menyatakan mundur dari jabatannya, Senin. Bahkan hingga setelah pengumuman mundur tersebut, warga pengunjuk rasa masih berada di dalam Istana Presiden.

Dikutip dari BBC, kompleks Istana Kepresidenan memiliki tipe arsitektur kolonial. Dari halaman depan, terlihat kompleks ini memiliki halaman rumput yang luas dan megah.

Sejak Sabtu, mereka menyerbu fasilitas di sana, termasuk balkon, bersantai di kamar tidur mewah presiden, masuk ke area gym, makan di ruang makan, hingga berenang di kolam renang. Pemandangan tersebut membuat Istana Presiden menjadi seperti tempat piknik, seperti dilaporkan Hindustan Times.

Ada pula warga yang bermain piano di lantai bawah. Beberapa di antara mereka yang masuk juga berswafoto dengan latar belakang mobil-mobil mewah.

"Lihatlah kemewahan dan kekayaan tempat ini," ujar warga bernama Kavindhya, yang datang bersama empat anaknya, seperti dikutip BBC.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi pada Negara Bangkrut seperti Sri Lanka?

Sementara beberapa warga lainnya berfoto di depan perabotan mewah di istana, seperti meja, lukisan kayu jati, dan area ruang tamu. Meskipun, sejumlah perabotan terlihat pecah, barang porak poranda, dan jendela pecah karena pengunjuk rasa yang memaksa masuk.

Warga Sri Lanka berpose untuk berfoto di dalam istana kepresidenan Sri Lanka, di Colombo pada 10 Juli 2022, sehari setelah diserbu oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah. Istana kepresidenan era kolonial Sri Lanka telah mewujudkan otoritas negara selama lebih dari 200 tahun, tetapi pada 10 Juli itu adalah simbol baru pulau kekuatan rakyat setelah penghuninya melarikan diri.AFP/ARUN SANKAR Warga Sri Lanka berpose untuk berfoto di dalam istana kepresidenan Sri Lanka, di Colombo pada 10 Juli 2022, sehari setelah diserbu oleh pengunjuk rasa anti-pemerintah. Istana kepresidenan era kolonial Sri Lanka telah mewujudkan otoritas negara selama lebih dari 200 tahun, tetapi pada 10 Juli itu adalah simbol baru pulau kekuatan rakyat setelah penghuninya melarikan diri.

Meski demikian, beberapa di antara mereka tetap berusaha menjaga Istana Presiden tetap dalam kondisi baik. Dilaporkan The Guardian, terlihat beberapa pengunjuk rasa menyapu lantai dan menyiram tanaman-tanaman dalam pot.

Beberapa keluarga tampak berkeliling rumah seperti melakukan tur di rumah mewah tersebut. BM Chandrawathi, misalnya, seorang penjual sapu tangan berusia 61 tahun tampak berkeliling ke kamar tidur di lantai satu ditemani putri dan cucu-cucunya.

Baca juga: Kronologi Pelarian Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa hingga Pendudukan Istana oleh Massa

"Saya tidak pernah melihat tempat seperti ini di hidup saya," kata Chandrawathi sambil berbaring di sebuah sofa mewah, seperti dikutip dari Reuters.

"Mereka menikmati kemewahan super, sementara kami menderita. Kami ditipu. Saya ingin anak dan cucu-cucu saya melihat gaya hidup mewah yang mereka nikmati."

Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berenang di kolam di dalam kompleks Istana Kepresidenan Sri Lanka di Kolombo pada 9 Juli 2022. -via AFP PHOTO Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berenang di kolam di dalam kompleks Istana Kepresidenan Sri Lanka di Kolombo pada 9 Juli 2022. -

Sedangkan di kolam renang, sejumlah warga tampak asyik berenang dan lainnya berdiri di sekitar, mengagumi kolam yang airnya terlihat keruh tersebut.

Beberapa di antara mereka bertepuk tangan dan bersorak ketika ada seorang pemuda yang melompat ke air.

Baca juga: Sri Lanka, Rekomendasi Utama Lonely Planet untuk Dikunjungi 2019

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya untuk melihat istana seperti ini," ucap AL Premawardene, pekerja di taman hiburan anak di Kota Ganeamulla, seperti dikutip BBC.

Seorang pekerja pemerintahan yang ikut berada di sana, Kumara, mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya tidak akan pergi hingga Rajapaksa turun.

"Saya bakal terus datang ke sini dan terus tidur di sini hingga dia turun," ujarnya, seperti dikutip The Guardian.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Kediaman Perdana Menteri ikut diserbu

Selain Istana Presiden, kediaman Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremisinghe, yakni Temple Trees juga ikut diserbu warga pengunjuk rasa.

Dikutip dari The Guardian, pada Minggu (10/07/2022) pagi, Temple Trees seolah berubah menjadi museum untuk warga Sri Lanka dan dapur umum yang menyajikan berbagai makanan hangat gratis.

Baca juga: Inilah Bajaj, Taksi ala Sri Lanka

Pengunjuk rasa berkeliaran di dalam rumah dengan koridor berlantai marmer, menikmati makan siang, dan bersantai di halaman.

Sama seperti di Istana Presiden, orang-orang yang tinggal di Temple Trees tak terlihat di mana pun dan sudah dievakuasi sebelum para pengunjuk rasa datang.

Untuk diketahui, Sri Lanka tengah dilanda krisis keuangan terburuk sepanjang sejarah, seperti dikutip CNN.

Situasi ini membuat jutaan orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti membeli makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Baca juga: Nasi Kari, Nasi Campur ala Sri Lanka

Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan orang turun ke jalan dan menyerukan agar pemimpin negara itu mundur dengan tuduhan ketidakmampuan mengurus ekonomi negara.

Pada Senin, Kantor Perdana Menteri Sri Lanka mengonfirmasi bahwa Presiden Sri Lanka telah memberi tahu PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe bahwa dia akan mengundurkan diri, seperti dikutip dari Kompas.com (11/07/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com