Monumen Kapal Selam juga menjadi salah satu tempat wisata dekat Stasiun Gubeng.
Jaraknya hanya 280 meter dari stasiun atau bisa ditempuh dengan berkendara selama sekitar 1 menit.
Dikutip dari Kompas.com, (22/06/2022), destinasi ini merupakan jejak kejayaan maritim Indonesia. Lokasi tepatnya berada di Jalan Pemuda, tepat di sisi Sungai Kalimas, Surabaya.
Adapun Surabaya dulunya merupakan pangkalan Armada Laut Timur yang cukup besar. Ketika tiba di lokasi, kamu akan langsung disambut oleh monumen kapal selam tipe Whiskey Class buatan Uni Soviet pada 1952, yang dulunya merupakan milik TNI Angkatan Laut.
Baca juga: Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam di Surabaya, Ada Monumen Kapal Selam
Monumen ini disebut sebagai monumen kapal selam terbesar di kawasan Asia.
Dikabarkan hanya ada beberapa negara maritim di dunia yang memiliki museum kapal selam untuk edukasi.
Jika mencari tempat wisata dekat Stasiun Gubeng yang dapat dikunjungi tanpa tiket masuk, mampir ke Taman Prestasi Surabaya bisa menjadi pilihan.
Jaraknya hanya 1,5 Km dari stasiun. Kamu bisa mencapainya dengan naik kendaraan selama sekitar 5 menit. Lokasinya berada di Jalan Ketabang Kali No.6, Genteng, Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, luas taman ini mencapai 6.000 meter persegi dan menjadi salah satu taman paling populer di Surabaya.
Baca juga: Cara Pesan Tiket Wisata Surabaya Lewat Online
Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di taman ini, terutama bagi pengunjung anak-anak. Terdapat seluncuran, jungkat-jungkit, ayunan, dan area bremain pasir.
Pengunjung juga bisa menikmati wisata perahu naga dan perahu dayung menyusuri Sungai Kalimas, serta menjajal hiburan lainnya.
Penyuka wisata sejarah bisa mampir ke Arca Joko Dolog. Lokasinya berada di Jalan Taman Apsari, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Dari Stasiun Gubeng, kamu bisa mencapai destinasi ini dengan berkendara sekitar 4 menit karena jaraknya hanya 1,2 Km.
Dikutip dari Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Arca Joko Dolog merupakan peninggalan Kerajaan Singosari dan merupakan wujud raja terakhir kerajaan tersebut, yakni Raja Kertanegara.
Baca juga: 6 Wisata Malam di Surabaya, Pas untuk Anak-anak dan Dewasa
Patung digambarkan memiliki kepala gundul yang dibuat dalam posisi duduk dan bersikap Bhumiparsa mudra, yang melambangkan memanggil bumi sebagai saksi.
Tangan kirinya berada di atas pangkuan, sementara tangan kanannya menelungkup di atas lutut.