Seperti disampaikan sebelumnya, pusat Keraton Surakarta dipindahkan ke Desa Sala. Nah, sejarah nama Kota Solo ternyata berasal dari Desa Sala.
Mengutip Kompas.com (30/5/2019), nama Kota Solo sebenarnya berasal dari pengucapan orang Eropa pada masa penjajahan. Orang-orang Eropa tersebut tidak bisa menyebut Sala, sehingga pengucapannya bergeser dari Sala menjadi Solo.
Sementara itu, situs DPRD Kota Surakarta menyebutkan bahwa nama Solo menjadi tren yang dipakai secara luas di masyarakat sampai sekarang.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Kota Solo untuk Ajak Anak-anak Saat Libur Sekolah
Meskipun lebih familier dengan nama Solo, namun Surakarta merupakan nama administrasi yang digunakan hingga saat ini, berdasarkan informasi dari laman situs DPRD Kota Surakarta.
Nama Surakarta digunakan dalam kondisi formal atau pemerintahan, sedangkan nama Solo lebih banyak digunakan dalam percakapan umum.
Baca juga: Delegasi G20 Bakal Hadir di Kirab Budaya Solo Batik Carnival 2022
Nama Surakarta beradal dari Bahasa Jawa yakni sura yang berarti keberanian dan karta berarti sempurna atau penuh. Selain itu, nama Surakarta dapat dikaitkan dengan permainan kata dari Kartasura, yang merupakan keraton sebelum pindah ke Desa Sala.
Nama Surakarta mulai digunakan saat Keraton Surakarta didirikan, tepatnya saat peristiwa bedol keraton dari Keraton Kartasura ke Desa Sala, sebagai kelanjutan monarki Kartasura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.