KOMPAS.com - Mada'in Saleh merupakan suatu situs arkeologi di Arab Saudi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu.
Sebelum ditinggalkan, situs yang disebut juga sebagai Hegra atau Al-Hijr ini pernah menjadi kota kedua dan pusat perdagangan kerajaan Nabataean.
Mada'in Saleh juga telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Baca juga: 6 Tradisi Idul Adha di Arab Saudi, Bagi Daging Kurban Lintas Negara
Arsitekturnya sendiri sangat menakjubkan karena terdiri dari bangunan dan monumen bebatuan yang diukir serta dipotong menjadi batu pasir.
Hal ini membuat Mada'in Saleh sering dibandingkan dengan kota kuno Petra yang terkenal di Yordania.
Lalu, bagaimana sejarah situs Mada'in Saleh yang berada di kota tersembunyi dan disebut-sebut dihindari oleh Nabi Muhammad ini?
Baca juga: Satu Hari di Kota Taif Arab Saudi, Ini Pilihan Tempat Wisatanya
Terletak di wilayah Madinah, tepatnya di tengah-tengah antara Petra dan Madinah, Mada'in Saleh adalah kota reruntuhan yang pernah menjadi ibu kota kedua Kerajaan Nabatea.
Seperti banyak suku Arab, orang-orang Nabatea pada awalnya adalah seorang nomaden, dikutip Kompas.com dari The Culture Trip, Minggu (17/07/2022).
Mereka merupakan penggembala dan pedagang yang tinggal di tenda, memelihara ternak, mengembangkan pertanian, membangun sumur, serta membuat tangki air hujan.
Baca juga: Arab Saudi Membolehkan Lepas Masker di Tempat Tertutup
Pada abad ke-1 Sebelum Masehi (SM), Mada'in Saleh sudah berkembang sebagai sebuah kota, diakui untuk perdagangan dengan rempah-rempah, tanaman aromatik, mur, dan dupa.
Bahkan, kawasan ini berdiri sebagai kerajaan yang mandiri dan kaya hingga sekitar tahun 106, sebelum ibu kota mereka yaitu Petra diekspansi oleh Kekaisaran Romawi.
Dari laporan Kompas.com (26/01/2022), Nabatea kemudian menjadikan al-Hijr atau Mada'in Saleh sebagai ibu kota yang baru dan memahat kawasan pegunungan bebatuan ini sebagai rumah tinggal mereka.
Baca juga: Arab Saudi Naikkan Kuota Haji Jadi 1 Juta Orang Tahun 2022, Ini Syaratnya