KOMPAS.com - Kota Surakarta, atau lebih dikenal dengan Kota Solo, merupakan salah satu kota budaya di Provinsi Jawa Tengah. Tak hanya kota budaya, Solo memiliki sejumlah tempat wisata yang dapat dikunjungi wisatawan.
Untuk menuju Solo, wisatawan bisa menggunakan moda transportasi kereta api.
Baca juga: Apa Perbedaan Solo dan Surakarta? Berikut Penjelasannya
Salah satu stasiun kereta api di Solo adalah Stasiun Solo Balapan atau Stasiun Balapan yang berada di Jalan Wolter Monginsidi Nomor 112, Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Terdapat tempat wisata dekat Stasiun Balapan yang dapat dikunjungi wisatawan sebagai berikut.
Keraton Surakarta Hadiningrat atau dikenal sebagai Keraton Solo merupakan tempat wisata budaya dan sejarah yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Solo. Keraton Solo sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Dikutip dari laman Badan Otorita Borobudur, keraton ini didirikan oleh Pakubuwana II pada 1744. Bangunan keraton merupakan perpaduan antara gaya Eropa dengan Jawa, dengan dominasi warna biru dan putih.
Baca juga: Sekaten Solo Tahun 2022 Akan Digelar Lagi, Ada Pasar Malam di Alun-alun
Keraton Surakarta Hadiningrat mempunyai museum yang menyimpan berbagai koleksi. Wisatawan dapat melihat berbagai macam peninggalan khas keraton, mulai dari pernak-pernik yang digunakan keluarga raja, hadiah dari para raja Eropa, alat musik gamelan, replika pusaka keraton, dan lainnya.
Berdasarkan informasi dari situs Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, Keraton Surakarta Hadiningrat membujur dari utara ke selatan yang terbagi menjadi tiga area. Meliputi, area luar tembok beteng Baluwarti bagian utara dan selatan, area dalam tembok beteng Baluwarti, dan area dalam Cepuri.
Lokasi Keraton Surakarta Hadiningrat berada di Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Jarak Stasiun Balapan ke keraton sekitar 3,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Tak jauh dari Keraton Solo, atau sekitar 350 meter, wisatawan dapat menemukan pasar tradisional Kota Solo, yaitu Pasar Klewer. Lokasinya berada di Jalan DR Radjiman No 5A, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Wisatawan dapat berbelanja pernak-pernik khas Solo untuk oleh-oleh. Dilaporkan oleh Kompas.com, Minggu (8/5/2022), Pasar Klewer terkenal sebagai pusat grosir batik, tekstil, pakaian, kaos, pakaian tradisional, blangkon, dan aksesori.
Baca juga: Night Market Ngarsopuro di Kota Solo Pindah Sementara ke Barat Stadion Sriwedari
Tak heran, pasar ini tak pernah sepi dari pembeli baik dari dalam maupun luar kota. Terlebih lokasinya strategis, terutama berdekatan dengan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Masjid Agung Surakarta.
Pasar Klewer diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1970. Sejak saat itu, Pasar Klewer menjadi pusat perdagangan, khususnya kain batik.
Alun-alun Kidul berada dalam kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat. Wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas di kawasan Alun-alun Kidul, antara lain menikmati wisata kuliner, belajar sejarah, naik andong keliling kompleks keraton, atau sekadar duduk santai.
Lokasi Alun-alun Kidul berada di Jalan Gading, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon. Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 4,4 kilometer dengan waktu tempuh 14 menit.
Baca juga: Rute ke Bandara Adi Soemarmo yang Ternyata Bukan di Kota Solo
Selain Keraton Surakarta Hadiningrat, ada satu lagi keraton di Kota Solo, yaitu Pura Mangkunegaran. Pura Mangkunegaran adalah istana kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran.
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (29/11/2021), Pura Mangkunegaran dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.
Pura Mangkunegaran didirikan oleh Raden Mas Said pada 1757, setelah menandatangani Perjanjian Salatiga. Berdasarkan perjanjian itu, Raden Mas Said diakui sebagai pangeran dengan wilayah otonom berstatus kadipaten, yang disebut Praja Mangkunegaran.
Baca juga: Sandiaga dan Gibran Ingin Penerbangan Internasional Langsung ke Solo
Kompleks bangunan Pura Mangkunegaran dibagi menjadi tiga halaman. Halaman pertama disebut pamedan, yakni lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur.
Halaman kedua, terdapat pendopo ageng berbentuk joglo dengan arsitektur bergaya perpaduan Jawa-Eropa. Halaman ketiga, terdapat peringgitan, dalem agung, dan tempat tinggal keluarga Mangkunegaran.
Saat ini, dalem agung berfungsi sebagai museum, yang memamerkan berbagai macam koleksi benda seni, perhiasan, senjata, pakaian, hingga gambar penguasa Mangkunegaran. Lokasinya berada di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar dua kilometer, dengan waktu tempuh tujuh menit.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Kota Solo untuk Ajak Anak-anak Saat Libur Sekolah
Jika wisatawan ingin belajar membuat baik maka datanglah ke Kampung Batik Laweyan. Kampung batik ini, merupakan salah satu kampung batik tertua di Indonesia, berdasarkan informasi dari situs web Kampoeng Batik Laweyan.
Baca juga: Delegasi G20 Bakal Hadir di Kirab Budaya Solo Batik Carnival 2022
Industri batik tulis dengan pewarna alami di Kampung Batik Laweyan mulai berkembang pada abad 14 masehi, pada masa pemerintahan Keraton Pajang. Saat teknik batik cap ditemukan pada 1900-an, lahir juragan-juragan batik yang melegenda dari Kampung Batik Laweyan.
Selain belajar melukis motif batik, wisatawan juga dapat berbelanja aneka macam batik di Kampung Batik Laweyan. Lokasinya berada di Jalan DR. Rajiman Nomor 521 Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta.
Jaraknya dari Stasiun Balapan sekitar 4,2 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.