Buat orang-orang yang sudah merasa burnout, tetapi tak memiliki waktu untuk liburan, ada kemungkinan bahwa stres dan lelah bisa reda dengan sendirinya. Namun, hal itu bisa berlaku bagi orang yang kuat.
“Untuk yang kuat (mental dan fisik) mungkin burnout-nya bisa reda sendiri. Namun pada umumnya sih mental fatigueness-nya bisa menjadi semakin parah,” jelas Ratih.
Adapun fatigueness adalah perasaan lelah atau lemah yang terus-menerus, dapat berupa fisik, mental, atau kombinasi keduanya.
“Akibatnya bisa berpengaruh terhadap banyak hal. Yang jelas kesehatan mentalnya terganggu, kesehatan fisiknya memburuk, produktivitas kerja dan kehidupan sosialnya juga terpengaruh,” tuturnya.
Baca juga:
Oleh karena itu, ia menyarankan, liburan yang direncanakan dengan baik bisa dilakukan agar tetap produktif.
"Liburan yang direncanakan dengan baik itu meliputi tujuannya jelas, apa, ke mana, sama siapa, berapa lama, naik apa, ngapain aja," ujarnya.
"Tentukan juga crowd (kerumunan) yang jelas, asyik, cocok, dan sesuai bujet," imbuhnya.
Bisa juga mencari liburan yang ada unsur rekreasinya, menambah wawasan, adanya waktu istirahat, dan tentunya menyenangkan.
Jangan terlalu berlebihan saat liburan apalagi soal biaya, karena jika kehabisan uang bisa menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Apa Itu Post-Holiday Syndrome? Berikut Cara Mencegahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.