Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tidur Saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/07/2022, 18:12 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com – Ketika naik pesawat, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan penumpang adalah tidur. Namun, ternyata ada waktu-waktu tertentu ketika naik pesawat yang sebaiknya tidak dijadikan waktu tidur.

Para ahli menyampaikan bahwa penumpang tidak boleh tidur ketika pesawat lepas landas dan mendarat, kecuali jika ingin merasa kesakitan, dikutip dari The Sun, Rabu (20/7/2022). 

Baca juga: Nasib Sisa Makanan di Pesawat, Ada yang Dibakar 

Kenapa tidak boleh tidur saat lepas landas dan mendarat?

Alasan penumpang tidak dianjurkan untuk tidur saat lepas landas dan mendarat adalah karena perubahan tekanan bisa membahayakan gendang telinga, bahkan jika parah bisa menyebabkan kerusakan permanen.

“Perubahan ketinggian yang cepat memengaruhi tekanan udara di telinga,” kata Apoteker Inggris, Angela Chalmers.

"Hal ini menyebabkan kekosongan di saluran Eustachius yang membuat telinga terasa tersumbat dan terdengar tidak jelas,” imbuhnya.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (11/6/2022), saluran Eustachius merupakan saluran yang menghubungkan bagian tengah telinga dengan nasofaring, yang meliputi tenggorokan  bagian atas dan bagian belakang rongga hidung.

“Cobalah untuk tidak tidur saat lepas landas dan (pesawat) turun karena Anda tidak akan menelan terlalu sering dan ini dapat menyebabkan telinga tersumbat,” tuturnya.

Baca juga: Kenapa Suhu Kabin Pesawat Dingin? Ternyata Disengaja

Ilustrasi telinga berdengung hingga terasa sakit saat naik pesawat terbang.SHUTTERSTOCK/PR Image Factory Ilustrasi telinga berdengung hingga terasa sakit saat naik pesawat terbang.

Sementara itu, menurut situs web informasi kesehatan MedlinePlus, telinga yang tersumbat dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Misalnya pusing, infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, bahkan mimisan dan gangguan pendengaran.

Oleh karena itu, diusahakan tetap terjaga saat lepas landas dan mendarat karena penumpang dapat membuka telinganya untuk membantu menyamakan tekanan udara di gendang telinga.

Adapun menelan atau menguap akan membuka saluran Eustachius dan memungkinkan udara mengalir masuk atau keluar dari telinga tengah, yang membantu menyamakan tekanan di kedua sisi gendang telinga.

Jika saluran Eustachius tersumbat, maka tekanan udara di telinga tengah berbeda dengan tekanan di luar gendang telinga. 

Baca juga: Pramugari Ternyata Tahu yang Dilakukan Penumpang di Toilet Pesawat

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Jangan naik pesawat saat sakit 

Ilustrasi pesawatDok. Pexels/ Sourav Mishra Ilustrasi pesawat

Ketika merasa sakit, calon penumpang disarankan untuk tidak naik pesawat karena bisa memengaruhi kesehatan telinga. 

Mantan jurnalis penerbangan dan eksekutif di Boeing bernama Tom Tripp mengatakan, ia pernah mengalami hal kurang menyenangkan saat naik pesawat ketika tengah kurang sehat.

"Saya pernah terbang dari Washington D.C. ke Los Angeles (L.A.) saat menderita flu yang cukup ringan. Saya tidak demam dan tidak merasa sesak,” ujarnya. 

“Namun, sinus dan telinga bagian dalam saya terasa tidak nyaman dalam menyamakan tekanan saat turun ke L.A.,” tambahnya.

Saking sakitnya di bagian telinga, Tripp bahkan hampir menangis karena kejadian tersebut.  

Baca juga:

Tips lainnya saat naik pesawat adalah jangan bersandar di jendela ketika ingin tidur selama penerbangan.

Seorang pramugari, Linda Ferguson, yang telah bekerja di maskapai penerbangan selama 24 tahun, mengatakan bahwa area tersebut paling kotor di pesawat. 

Alasannya, penumpang kerap batuk dan bersin ke permukaan jendela pesawat, jadi area tersebut sebaiknya dihindari demi kesehatan. 

Baca juga: Penumpang Diimbau Tetap Pakai Masker Saat di Pesawat, Ini Sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com