Wisatawan yang baru pertama kali ke luar negeri mungkin merasa bahwa mengemas pakaian dan perlengkapan dalam jumlah lebih bisa membuat mereka lebih siap untuk melakukan perjalanan.
Faktanya, hal itu malah bisa menghambat perjalanan dan menambah berat yang tidak perlu ke bagasi.
Baca juga: Tips Packing Pakaian untuk Musim Dingin agar Koper Muat Banyak
Oleh karena itu, untuk perjalanan 1-3 minggu, usahakan hanya membawa satu koper saja. Ini untuk mencegah kerumitan pemeriksaan tas dan potensi kehilangan.
Barang bawaan kita juga bisa saja bertambah karena membeli oleh-oleh atau hal lainnya di tempat liburan.
Dalam mengemas pakaian, sebaiknya fokus membawa barang-barang yang dapat saling melengkapi. Misalnya, pakaian yang bisa dicampur dan dicocokkan, atau mix and match.
Begitu pula dengan sepatu. Membawa sepatu atau alas kaki yang cocok dengan semua pakaian kita bisa membantu mengurangi barang bawaan.
View this post on Instagram
Selain itu, jangan lupa perhatikan musim dan cuaca di negara tujuan agar tidak salah membawa jenis pakaian, membawa terlalu banyak, atau malah terlalu sedikit.
Meskipun ada banyak panduan tentang cara menghabiskan 24 jam atau 48 jam di suatu tujuan, sebenarnya akan lebih baik menyiapkan cukup waktu untuk melihat hal yang ditawarkan oleh destinasi yang kita tuju.
Daripada menjejalkan kunjungan ke beberapa kota dalam satu perjalanan dengan waktu yang sangat singkat, wisatawan yang baru bepergian pertama kali sebaiknya mempertimbangkan manfaat dari slow travel (perjalanan lambat).
Baca juga: Slow Tourism Bakal Lebih Digemari Wisatawan, Apa Itu?
Selain bisa lebih puas dan menikmati suatu destinasi secara sadar, meluangkan waktu untuk menikmati suatu negara lebih lama juga bisa membantu menghemat pengeluaran untuk bepergian antar-kota atau daerah.
Tentu, dampaknya juga baik untuk lingkungan.
Kulineran menjadi salah satu tujuan utama seseorang untuk bepergian, termasuk ketika pergi ke luar negeri.
Orang yang baru pertama kali bepergian cenderung memilih tempat makan yang dekat dengan atraksi wisata.
Meskipun mungkin terdengar praktis, cobalah cari tahu apakah tempat tersebut ramai karena turis atau penduduk lokal.
Baca juga: Karens Diner, Restoran dengan Pelayan yang Suka Memaki Pengunjung
Jika penuh dengan turis, biasanya harga menu diatur terlalu mahal dan makanan ditujukan untuk pengunjung internasional.
Jika ingin mencari masakan lokal otentik di negara manapun, coba jelajahi lingkungan yang tidak terlalu ramai oleh turis dan cari restoran atau kafe yang populer di kalangan penduduk setempat.
Banyak wisatawan mengeluarkan uang untuk transfer bandara dan layanan mobil atau taksi sehingga pengeluaran pun membengkak.
Meskipun mungkin lebih nyaman dan praktis, hal ini tidak dianjurkan jika kamu ingin menghemat biaya saat bepergian dalam jangka panjang.
Baca juga: Naik Transportasi Umum di Sydney? Lebih Praktis Pakai Kartu Opal
Seringkali, cara terbaik untuk berkeliling dan yang paling terjangkau adalah menggunakan transportasi lokal.
Baik itu kereta atau bus, carilah yang mudah diakses. Memilih penginapan yang mudah diakses transportasi publik juga membuat perjalananmu lebih praktis.