KOMPAS.com - Liburan bisa menjadi momen yang dinanti untuk melepas penat, namun bisa juga melelahkan, apalagi jika wisatawan harus duduk dalam durasi yang lama dengan ruang gerak terbatas di pesawat.
"Risiko yang bisa terjadi jika duduk dalam waktu yang lama, entah di mobil atau pesawat, adalah persendian dan otot bisa menjadi kaku serta stagnasi cairan," kata terapis fisik dan pemilik ActiveCare Physical Therapy di New York, Amerika Serikat, Dr. Karena Wu, dikutip dari nbcnews.com, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: 5 Perilaku Penumpang Pesawat yang Dibenci Pramugari
Oleh sebab itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan guna mengurangi risiko punggung dan leher yang sakit atau pegal ketika naik pesawat. Berikut daftarnya:
Jangan anggap sepele koper yang dibawa saat bepergian. Jenis koper ternyata dapat memengaruhi punggung dan leher.
Ahli Fisioterapi, Dr. Kennedy, menjelaskan bahwa koper beroda jauh lebih baik untuk tulang belakang dibandingkan tas yang harus dijinjing.
Tidak hanya itu, dikutip dari nytimes.com, koper roda empat juga lebih baik daripada koper roda dua karena lebih mudah untuk dibawa.
Jika memungkinkan, ia menganjurkan wisatawan untuk menggunakan troli ketika membawa koper-koper mereka.
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.