Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citayam Fashion Week Bikin Macet, Sandiaga: Perlu Penataan

Kompas.com - 25/07/2022, 21:54 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi kreativitas muda-mudi dalam melahirkan aktivitas Citayam Fashion Week (CFW) yang kini tengah viral itu.

Namun, Sandiaga menyayangkan kurangnya penataan lalu lintas di area itu, sehingga menimbulkan kemacetan yang sangat panjang.

Terutama, akibat menjamurnya parkir liar di tepi jalan yang menghambat para pejalan kaki dan pengendara.

Baca juga: Ramai Soal Remaja Citayam Nongkrong di Sudirman, Ada Apa Saja di Sana?

"Ini menunjukkan sudah sangat viral, namun tidak dibarengi dengan penataan lalu lintas. Jadi masih banyak motor-motor yang parkir di jalanan, sehingga jalanan menyempit," tutur Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara daring, Senin (25/07/2022).

Meskipun dampak kehadiran Citayam Fashion Week dinilai positif terhadap perekonomian dan sektor UMKM, Sandiaga mengingatkan agar ketertiban lalu lintas tak terganggu.

Menurutnya, perlu adanya koordinasi pemerintah setempat untuk menyediakan ruang publik alternatif sebagai sarana unjuk aksi muda-mudi tersebut di bidang fesyen.

"Agar remaja ini terus menyalurkan kreativitas di bidang fesyen, disediakan ruang-ruang lainnya agar tidak hanya numpuk di satu ruang publik," ujar Menparekraf.

Baca juga: Itinerary Sehari di Kawasan Sudirman Jakarta, Mampir Terowongan Kendal

Diharapkan tak hanya musiman

Tiga remaja asal Depok (Rifki - Boy - Ridho) mengaku senang nongkrong di Citayam Fashion Week, Selasa (20/7/2022). KOMPAS.COM / DINNO BASKORO Tiga remaja asal Depok (Rifki - Boy - Ridho) mengaku senang nongkrong di Citayam Fashion Week, Selasa (20/7/2022).

Sandiaga mengatakan, fenomena Citayam Fashion Week adalah bentuk demokratisasi dari sub sektor fesyen yang menampilkan kreasi para generasi muda di Ibu Kota.

Sehingga, diharapkan aktivitas tersebut tidak hanya berlangsung musiman atau sesaat saja.

"Kita tidak ingin anak-anak ini hanya ada di satu musim lalu menghilang. Saya ingin mereka memiliki kemampuan sehingga berkelanjutan dan mendorong sub sektor fesyen," kata Sandiaga.

Baca juga: 4 Fakta Harajuku, Dibandingkan dengan Citayam Fashion Week 

Maka, sebagai bentuk dukungan, Kemenparekraf siap mewadahi para remaja Citayam Fashion Week dengan berbagai pelatihan dan pendampingan.

"Kami siap menaikkan keahlian mereka melalui upskilling, reskilling, dan newskilling fotografi dan videografi, agar mereka tidak hanya menjadi one-hit wonder," imbuhnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Salah satu bentuk dukungannya, lanjut Sandiaga, adalah lewat tawaran beasiswa Politeknik Pariwisata.

"Kita ingin mereka bisa mengakses (Poltekpar) setelah menyelesaikan pendidikan SMP-SMA. Poltekpar sangat mendukung kebijakan kami dan mekanismenya berupa beberapa tahapan yang nanti mudah-mudahan bisa ditawarkan kepada anak-anak muda ini," kata Sandiaga.

Baca juga: Citayam Fashion Week Sebabkan Omzet UMKM Naik 2 Kali Lipat

Menparekraf juga menyematkan harapannya agar di kemudian hari Citayam Fashion Week bisa mengikuti jejak gelaran serupa di tempat populer seperti Harajuku di Jepang atau 42nd Street yang ada di New York, dengan ala penampilan jalanan (street performer).

"Siapa tahu Roy, Jeje, Bonge, dan teman-temannya ini bisa tampil suatu saat di Paris Fashion Week," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com