BORONG, KOMPAS.com - Masyarakat etnis Rongga di Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki sebuah tradisi menjemput tamu dengan pasukan berkuda.
Pada hari Sabtu (23/7/2022), kunjungan Kegembalaan Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr Siprianus Hormat ke Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga, Kevikepan Borong, disambut dengan tradisi berkuda oleh sejumlah masyarakat yang mahir menunggang kuda.
Saat Sang Gembala tiba di Jalan raya Trans Flores, berlokasi di depan SMPN 1 Kota Komba, pasukan berkuda sudah siap.
Kuda-kuda mereka dihiasi dengan ornamen bendera sebagai tanda kehormatan saat mengaantar Sang Gembala memasuki wilayah Paroki Waelengga.
Baca juga: Presiden Timor Leste Sebut Pariwisata NTT Kelas Dunia
Keenam pasukan berkuda itu terdiri dari masyarakat etnis Rongga, yakni Antonius Tandang (63), Yohanes Nggajing Jaja (72), Aleksius Mbate (54), Lorensius Nggada (45), Yohanes Jalo, (32), Vitalis Pati (62).
Antonius menjelaskan, masyarakat etnis Rongga adalah masyarakat peternak hewan di Padang Mausui. Setiap hari para peternak menunggang kuda untuk memelihara ternak kuda, sapi, dan kerbau di tempat itu.
Uniknya, para peternak diberi kepercayaan oleh pemangku kepentingan dan pihak Gereja Katolik untuk menjemput tamu-tamu khusus saat mengadakan kunjungan kerja dan kunjungan Kegembalaan dari pimpinan Gereja Lokal di Manggarai Timur.
Baca juga: Parade Nyiru, Mengangkat Kembali Tradisi Orang Ndora di Nagekeo NTT
Hal ini merupakan warisan leluhur etnis Rongga untuk menghormati, sekaligus menghargai tamu atau wisatawan yang berkunjung ke kawasan etnis Rongga.
"Sejak kami kecil, kami sudah mendapatkan pesan dari para leluhur agar melestarikan tradisi berkuda untuk menjemput tamu khusus yang mengunjungi kawasan etnis Rongga. Kami juga melihat orangtua kami menjemput Sang Gembala dengan pasukan berkuda. Puluhan tahun lalu, kami melihat orangtua menjemput Duta Besar Vatikan saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Paroki Waelengga," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu.
Selain Duta Besar Vatikan, pasukan berkuda dari masyarakat etnis Rongga juga menjemput Uskup Agung Ende, Mgr Donatus Djagom, SVD; Uskup Ruteng, Mgr. Wilhelmus Van Bekkum, SVD; Mgr Eduardus Sangsun, SVD; Mgr Hubertus Leteng, Pr; dan kini Mgr Siprianus Hormat, Pr.
"Kami sangat dihormati dengan mempertahankan, merawat dan menjaga warisan leluhur ini sekaligus kami terus beternak kuda. Sebagai umat Katolik, kami melayani tamu khusus yang melakukan kunjungan Kegembalaan di wilayah Paroki Waelengga dengan tradisi pasukan berkuda," tuturnya.
Baca juga: 4 Tips Liburan Aman dan Nyaman ke Labuan Bajo NTT
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.