Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vera, Tarian Adat Masyarakat Rongga NTT yang Penuh Makna

Kompas.com - 27/07/2022, 12:07 WIB
Markus Makur,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Hentakkan kaki para penari vera, baik perempuan maupun laki-laki, memukau para penonton di halaman Pastoran Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga di Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (24/7/2022).

Para penari tampil diiringi nyanyian adat berbahasa Rongga.

Baca juga: Presiden Timor Leste Sebut Pariwisata NTT Kelas Dunia

Penari perempuan memakai deng lipa songke, sedangkan penari laki-laki mengenakan kain songke, tengge lipa songke, dan topi nggobe khas etnis Rongga

Mereka membuat barisan setengah lingkaran, lalu menari ke arah kanan dan kiri. 

Tarian vera memiliki beberapa variasi sesuai tema. Semua gerakkan yang dipentaskan memiliki makna dan membawa sebuah pesan persaudaraan dan kekeluargaan, persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Tradisi Jemput Uskup Ruteng dengan Kuda di Manggarai Timur NTT

Kaum perempuan dan laki-laki dari etnis Rongga, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Sabtu, (23/7/2022) mementaskan tarian Vera dihadapan Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dan anggota DPRD Manggarai Timur di halaman Pastoran Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Santo Josef Freinademetz usai perayaan Sakramen Krisma bagi umat Katolik. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Kaum perempuan dan laki-laki dari etnis Rongga, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Sabtu, (23/7/2022) mementaskan tarian Vera dihadapan Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dan anggota DPRD Manggarai Timur di halaman Pastoran Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Santo Josef Freinademetz usai perayaan Sakramen Krisma bagi umat Katolik. (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Tetua adat etnis Rongga menjelaskan, tarian vera mengungkapkan kegembiraan, sehingga semua penari harus gembira saat menarikannya.

Ada beberapa jenis tarian, tambahnya. Ada tarian vera untuk kedukaan, ada juga yang untuk mengungkapkan rasa syukur. Tarian vera juga dipentaskan sesuai konteks, misalnya saat perayaan Sakramen Krisma.

"Setiap ada peristiwa dalam etnis Rongga selalu membawakan tarian Vera," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2022).

Baca juga: 3 Hotel di Bali dan NTT Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2022

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com