Festival Reog Ponorogo ke-7 tahun 2022 merupakan rangkaian dari kegiatan Grebeg Suro sekaligus hari jadi Kabupaten Ponorogo ke-526.
Perhelatan ini sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Namun, seiring dengan penurunan kasus, festival dapat dilaksanakan kembali secara offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO
Festival yang berlangsung sejak 25 – 29 Juli 2022 disebut mendapatkan respons yang baik dari sanggar kesenian Reog dari berbagai kota di Indonesia.
Hal itu terlihat dengan hadirnya peserta festival dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain DKI Jakarta, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Jember, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, hingga Gresik.
Baca juga: HUT ke-256 Kabupaten Ponorogo Dimeriahkan Sederet Acara, Ada Festival Reog
Pertunjukan Reog sendiri memadukan tarian, keterampilan olah tubuh dan cerita Panji, yang terdiri dari penari, pengrawit (pemain musik), serta pengiring.
Daya tariknya adalah salah satu penari utama menggunakan topeng terbesar di dunia berbentuk kepala harimau (barongan) dipadu dengan sebuah mahkota terbuat dari bulu merak (Dhadhak Merak) yang berat keseluruhan kurang lebih 40 kg.
Baca juga: 9 Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia
Bupati Ponogoro, Sugiri Sancoko, mengatakan sudah dua tahun ini Gerebeg Suro dinantikan oleh masyarakat.
Ada hampir 52 kegiatan yang dilibatkan, termasuk festival reog mini, festival reog umum, dan festival gajah-gajah.
"Ini menafsirkan bahwa kami sebentar lagi siap menuju CCN (Creative Cities Network) yang Menparekraf bantu. Mudah-mudahan ke depan Ponorogo ini benar benar menjadi kota kreatif,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram