Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2022, 17:05 WIB

KOMPAS.comGunung Bismo di Kabupaten Wonosobo bisa jadi tujuan wisata pendakian untuk mengisi liburan.

Terlebih, jalur pendakiannya via Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memungkinkan pendaki untuk hanya berjalan satu jam saja sampai puncak.

Kompas.com membuktikannya sendiri saat mendaki Gunung Bismo via Sikunang pada Hari Rabu (20/8/2022).

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Bismo via Sikunang dan Tarif Ojeknya

Jika ingin mendaki Gunung Bismo via Sikunang, berikut Kompas.com bagikan beberapa tipsnya:

1. Mendaki saat cuaca cerah

Waktu pendakian Gunung Bismo yang pas adalah saat musim kemarau, ketika langit biru dan cuaca cerah.

Panorama sisi barat Gunung Bismo, Wonosobo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Panorama sisi barat Gunung Bismo, Wonosobo.

Itu karena panorama dari puncak Gunung Bismo sangatlah indah. Pendaki bisa menyaksikan indahnya Gunung Sumbing dan Sindoro, hingga Dataran Tinggi Dieng dari ketinggian.

Baca juga: Pendakian Gunung Bismo via Sikunang, Rute Tersingkat ke Salah Satu Atap Dieng

Saat cuaca cerah, pendaki juga tidak perlu mengkhawatirkan hujan dan badai petir yang membahayakan.

2. Naik ojek

Salah satu kemudahan di jalur Gunung Bismo via Sikunang adalah ada jasa ojek yang bisa mengantar pendaki sampai Pos 2.

Jasa ojek di Gunung Bismo via Sikunang.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jasa ojek di Gunung Bismo via Sikunang.

Hanya dalam waktu 15 menit, pendaki bisa langsung sampai Pos 2 dan baru berjalan kaki menapaki jalan setapak.

Kompas.com hanya perlu waktu sekitar satu jam berjalan kaki dari Pos 2 sampai Puncak Indraprasta yang merupakan titik tertinggi Gunung Bismo.

Baca juga: Rute ke Basecamp Gunung Bismo via Sikunang, Jalur Tercepat ke Salah Satu Atap Dieng

Adapun biaya ojek adalah Rp 30.000 per orang pada siang hari. Saat malam hari, tarinya naik jadi Rp 35.000 per orang.

3. Bawa perlengkapan standar jika berkemah

Pendaki bisa berkemah di Gunung Bismo untuk bisa menyaksikan indahnya panorama malam dan sunrise pada pagi hari.

Panorama malam di Gunung Bismo, Wonosobo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Panorama malam di Gunung Bismo, Wonosobo.

Namun, pendaki harus membawa perlengkapan standar, seperti tenda, jaket, dan sleeping bag atau kantung tidur.

Baca juga: Embun Upas Dieng Muncul Lagi, Ini Waktu Terbaik untuk Melihatnya

Itu karena udara akan sangat dingin pada malam hari. Perlu diketahui, suhu udara di Dieng bisa mencapai titik beku pada waktu-waktu tertentu, sehingga bisa muncul embun upas.

4. Jangan camping di puncak

Kawasan puncak Gunung Bismo memanjang dan berbentuk tapal kuda. Hal itu menyebabkan tidak banyak area camping.

Pemandangan di Puncak Gunung Bismo menggunakan drone.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pemandangan di Puncak Gunung Bismo menggunakan drone.

Puncak Gunung Bismo memang datar dan bisa untuk mendirikan tenda. Namun, pendaki dilarang berkemah di sana.

Itu karena puncak Gunung Bismo rawan angin kencang dan tidak ada penghalang apa pun di puncak.

Baca juga: 7 Barang yang Wajib Dibawa Saat Melihat Embun Upas Dieng

Pendaki bisa berkemah di beberapa tempat camping di sekitar puncak yang terlindung dari angin.

5. Bawa sampah turun dan jangan bawa tisu basah

Salah satu aturan yang sangat ditegakkan di Basecamp Pendakian Gunung Bismo via Sikunang adalah pendaki dilarang membuang sampah sembarangan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Apabila tidak membawa sampah turun ke basecamp setelah pendakian, sanksinya adalah pendaki harus membayar pengadaan dan penanaman bibit pohon. Harga per bibit sekaligus penanaman adalah Rp 20.000.

Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Telaga Warna Dieng Terkini

Sanksi berat juga menanti pendaki yang membawa tisu basah. Mereka harus membayar pengadaan dan penanaman 10 bibit pohon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Jalan Jalan
4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

Jalan Jalan
Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Travel Update
Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Travel Update
Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Travel Tips
Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Travel Update
7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

Jalan Jalan
Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Travel Update
Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Travel Update
Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di  Belitung

Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di Belitung

Jalan Jalan
Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Travel Update
INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+