Itulah salah satu alasan kolaborasi bersama Artotel yang merupakan tempat publik.
"Karena seni rupa terus berjalan. Kami ingin terus mempromosikan seni rupa ke publik yang lebih luas," ujar George.
View this post on Instagram
Karya seni saat ini tampak semakin digemari oleh kalangan masyarakat, termasuk usia muda.
Banyak ruang-ruang pameran seni kontemporer ramai didatangi pengunjung, sebut saja gelaran sepeti Artjakarta, Art Jog, atau Museum Macan Jakarta yang banyak menghiasi laman media sosial.
Baca juga: Art Jakarta Gardens 2022, Ruang Terbuka untuk Karya Seni Rupa
Menurut George, hal itu tak terlepas dari perkembangan era digital, di mana segala hal dikemas dan dihantarkan lagi dalam bentuk visual.
Meski karya-karya seni pada awalnya mungkin hanya dipandang sebagai obyek foto atau latar belakang (background) foto, namun ia berharap akan semakin banyak yang memahami.
"Jauh dari situ, harapan kami tidak cuma jadi background atau obyek foto saja, tapi pelan-pelan mengerti. "Oh ini karya si ini, seniman dari daerah ini", jadinya belajar."
"Diawali dari foto-foto, itu enggak ada masalah. Publisitas juga buat kami yang mengadakan pameran. Berarti orang suka, tertarik. Pemikiran pun terbuka bahwa anak-anak muda mengapresiasi seni," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.