Perempuan lajang dan yang baru menikah juga memiliki momen tersendiri saat festival Qixi.
Umumnya, dikutip dari laman Beijing Tourism, perempuan lajang akan berdoa guna menikahi suami yang baik.
Sementara itu, perempuan yang baru menikah akan berdoa agar cepat memiliki keturunan.
Baca juga: China Akan Buka untuk Lebih Banyak Penerbangan Internasional
Qiaoguo atau Qiqiao Guozi adalah hidangan pastry tipis yang digoreng, biasanya terbuat dari minyak, tepung, gula, dan madu.
Orang-orang meyakini, dengan memakan qiaoguo, maka akan membantu Niulang dan Zhinu untuk bersatu kembali, serta harapan mereka akan tercapai.
Baca juga: 10 Mal Terbesar di Dunia, Banyak yang dari Thailand dan China
Saat ini, semakin banyak orang-orang yang merayakan festival Qixi layaknya merayakan Hari Valentine.
Oleh sebab itu, para pasangan akan menghadiahkan buket bunga atau cokelat kepada pasangan, dan makan malam romantis.
Biasanya sejumlah pertokoan dan merek di China juga menawarkan aneka promo dan diskon saat festival Qixi berlangsung.
Baca juga: Kota Terlarang China Dibuka Kembali untuk Umum
Terdapat beragam versi legenda Qixi yang telah beredar, namun legenda-legenda tersebut sebagian besar memiliki inti yang sama.
Festival Qixi dirayakan setiap hari ketujuh bulan ketujuh berdasarkan penanggalan China.
Festival ini berawal dari kisah cinta penggembala sapi bernama Niulang dengan bidadari sekaligus penjahit bernama Zhinu. Keduanya cukup berbeda karena Niulang merupakan manusia, sementara Zhinu berasal dari surga.
Zhinu memutuskan untuk menetap di bumi dan menjadi penjahit. Ia pun menikah dengan Niulang dan memiliki dua orang anak.
Dilansir dari laman Google Doodle, ketika ratu penguasa surga mengetahui pernikahan mereka, ia pun memaksa Zhinu untuk kembali.
Niulang berusaha menyelamatkan istrinya dengan terbang ke langit, sayangnya ia diasingkan ke bumi.
Sang penguasa surga pun menggunakan jepit rambutnya untuk menciptakan sungai, atau galaksi Bima Sakti, yang memisahkan bumi dan surga. Kesedihan Niulang dan Zhinu pun tidak terbendung.
Tergugah oleh kesedihan keduanya, akhirnya penguasa surga mengizinkan keluarga tersebut bertemu pada hari ketujuh bulan ketujuh melalui jembatan dari burung-burung murai yang terbang di atas sungai tersebut.
Baca juga: Pengalaman WNI Puasa di China Saat Pembatasan Covid-19, Masjid Tutup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram