Tradisi sampan layar digelar oleh masyarakat Batam, Kepulauan Riau untuk memperingati 17 Agustus. Acara ini sudah berlangsung turun temurun sejak 1965.
Keunikan sampan layar adalah peserta lomba menggunakan perahu kayu dengan layar berwarna-warni, seperti hijau, biru, kuning, oranye, dan sebagainya.
Acara ini cukup populer, sehingga pesertanya tidak hanya berasal dari domestik tetapi juga wisatawan mancanegara.
Jika berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan pada Agustus wisatawan akan menemukan banyak penjual mainan dari gabus. Mainan tersebut bernama telok abang.
Mainan dari gabus tersebut dibentuk menyerupai kapal laut, pesawat terbang, atau kereta api. Kehadiran mainan telok abang sangat lekat dengan perayaan 17 Agustus.
Telok abang juga dilengkapi dengan telur rebus. Uniknya, telur tersebut dicat dengan warna merah, kemudian ditancapkan di bagian tengah kapal.
Baca juga: 6 Oleh-oleh Khas Palembang untuk Pencinta Makanan Manis
Masyarakat Malang, Jawa Timur biasanya menggelar syukuran pada 16 Agustus malam. Tradisi ini disebut sebagai barikan.
Acara syukuran tersebut digelar di setiap kampung. Biasanya, dalam acara ini ada doa bersama, renungan kemerdekaan, menyanyikan lagu kebangsaan, dan makan bersama.
Acara ini dilakukan sebagai wujud syukur, serta ajang silaturahmi untuk mempererat persaudaraan antar warga.
Baca juga: HUT RI, Pendaki Muda Indonesia Akan Kibarkan Merah Putih di Puncak Elbrus
Tirakatan merupakan tradisi yang menyerupai dengan barikan di Malang. Tirakatan sangat erat dengan masyarakat Jawa.
Pada 16 Agustus malam, masyarakat berkumpul untuk mengenang jasa pahlawan, mengheningkan cipta, doa bersama, lalu dilanjutkan dengan makan bersama.
Biasanya, dalam acara ini juga berlangsung penyerahan hadiah untuk berbagai macam lomba yang sudah diadakan sebelumnya. Acara ini biasanya dihadiri oleh para sesepuh dan pejabat desa, serta warga setempat.
Baca juga: 7 Wisata Sejarah Kemerdekaan RI, Pas Dikunjungi Saat 17 Agustus