Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wellness Tourism, Kunci Pemulihan Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 06/08/2022, 07:33 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai, wellness tourism atau wisata kebugaran merupakan kunci pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia, bahkan dunia.

"Saya yakin industri yang tahan terhadap krisis adalah industri wellness (tourism), terutama setelah pandemi, kesehatan menjadi prioritas semua orang," kata Sandiaga, lewat keterangan resmi yang Kompas.com terima, Jumat (5/8/2022).

Meski pandemi berdampak cukup signifikan terhadap industri parekraf, namun di sisi lain, isu kesehatan juga berdampak terhadap peningkatan perjalanan wisata terutama wellness tourism.

Selain itu, lanjutnya, ada pula tren untuk mempromosikan gaya hidup sehat.

Baca juga: IWTCF 2022 di Solo Hadirkan Workshop Yoga hingga Konsultasi Kesehatan Mental

"Dan wellness tourism ini menjadi kunci pemulihan pariwisata nasional dan global," tambahnya. 

Adapun fenomena meningkatnya kepedulian akan kesehatan usai pandemi dinilai sebagai bukti bahwa wellness tourism menjadi salah satu industri yang tangguh, inklusif, dan responsif terhadap krisis.

Baca juga: Wisata Kebugaran Berbasis Rempah, Apa Itu?

Potensi Indonesia terkait wellness tourism global

Ilustrasi wellness tourism atau wisata kebugaran.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wellness tourism atau wisata kebugaran.

Indonesia memiliki potensi pasar yang besar terkait wellness tourism global.

Menurut Global Wellness Institute, sebuah organisasi nirlaba dengan misi memberdayakan kebugaran di seluruh dunia, pada tahun 2017, Indonesia berada di posisi ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran.

Indonesia juga menjadi pasar terbesar kedua se-Asia Tenggara yang menciptakan 1,31 juta tenaga kerja.

"Indonesia ada di peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran. Mestinya kita ada di top five (peringkat lima besar) global. Ini pekerjaan rumah yang sangat besar, karena ternyata wellness tourism ini menciptakan 1,3 juta lapangan kerja yang baru dan berkualitas," jelas Sandiaga.

Baca juga: Wisata Kebugaran dan Wisata Kesehatan, Apa Bedanya?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Oleh sebab itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar International Wellness Tourism Conference and Festival (IWTCF) 2022. Dilansir dari laman G20, acara ini berlangsung pada 5-7 Agustus 2022 di Solo, Jawa Tengah.

Bertemakan "Sustainability Strategy for the Recovery and Growth of World Tourism through Wellness Tourism For All", acara ini merupakan salah satu side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Baca juga: Gunungkidul Kembangkan Wisata Kebugaran, Tingkatkan Kesehatan Turis

IWTCF 2022 juga menjadi sarana promosi produk kreatif dan destinasi wellness tourism di Indonesia, sekaligus wadah diskusi isu-isu terkini.

"Karena wellness tourism ini tentang pendemokrasian kesehatan. Kesehatan bisa didukung bukan hanya oleh rumah sakit besar, tapi juga UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Inilah konsep dari pada wellness tourism dan kita akan memfasilitasi networking and business matching (memperluas jaringan)," terangnya.

Baca juga: Wisata Jamu dan Kebugaran Jadi Prioritas Wisata Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com