Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2022, 12:08 WIB

KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat kedua sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia menurut riset Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022.

Peringkat tersebut dinilai dari sejumlah aspek, termasuk kemudahan akses ke tempat tujuan, komunikasi internal dan eksternal dari destinasi tujuan, lingkungan di tempat tujuan, serta layanan yang disediakan oleh destinasi tujuan.

Hal ini menunjukkan, Indonesia sangat diminati oleh wisatawan mancanegara sebagai tujuan wisata yang ramah muslim, dengan dukungan sarana dan infrastruktur yang memadai.

Baca juga: Indonesia Destinasi Wisata Halal Terbaik Nomor 2 di Dunia

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata, wisatawan muslim jadi pasar yang paling besar, mewakili 25 persen dari total wisatawan di dunia.

"Dan paling banyak ditarget karena memiliki tingkat pertumbuhan pasar tercepat di dunia yaitu mencapai 30 persen per tahun, dibanding pertumbuhan rata-rata wisatawan global yang haya sekitar enam persen per tahun," tutur dia dalam konferensi pers Jakarta Moslem Friendly Travel Fair (JMFTE) di Gandaria City Mall, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Jakarta Moslem Friendly Tourism Exhibition 2022 Digelar 3 Hari

3 pasar utama wisata ramah muslim di Indonesia

Ilustrasi wisatawan di Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur.UNSPLASH/Yulia Agnis Ilustrasi wisatawan di Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur.

Ketua Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia, Riyanto Sofyan memaparkan tiga besar pasar utama untuk sektor wisata ramah muslim Indonesia.

Ketiga kelompok pasar tersebut terdiri dari wisatawan muslim mancanegara yang berasal dari Timur Tengah, Eropa, dan Malaysia-Singapura.

"Untuk wisman (wisatawan mancanegara) dari Timur Tengah, preferensinya lebih kepada wisata resort (resor), shopping (berbelanja), dan spa," ujar Riyanto.

Baca juga: Konsumsi Kuliner Halal di Indonesia Rp 69 Miliar, Gen X dan Milenial Konsumen Terbesar

Sementara itu, jika berbicara tentang wisatawan muslim dari Eropa, Riyanto mengatakan karakteristiknya sama seperti wisman Eropa pada umumnya, yakni income (pendapatan) yang besar, dengan ketertarikan terhadap wisata alam dan budaya.

"Umumnya, mereka punya income yang cukup besar, rata-rata pertahun sekitar 100.000 euro (sekitar Rp 1,5 miliar), jadi mereka punya disposable income (pendapatan yang siap dibelanjakan)."

Baca juga: Riset: 27 Persen Populasi Muslim Dunia adalah Gen Z, Ini Gaya Wisata Mereka

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

"Sedangkan untuk interest (ketertarikan) lebih ke arah adventure (petualangan), lebih senang ke scuba diving di Kepulauan Seribu. Mereka juga suka sejarah dan senang mengamati perilaku dan budaya muslim di sini," imbuhnya. 

Sementara itu, untuk kelompok pasar terakhir adalah wisatawan muslim dari dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Wisata Halal Indonesia Bisa Jadi yang Terbaik di Dunia

Riyanto menuturkan, selain berbelanja, para wisman dari kedua negara ini cenderung menyukai kegiatan berkurban di Indonesia lantaran kegiatan itu sulit dilakukan di negaranya.

"Lebih ke wisata kurban di Batam, karena berkurban di Singapura sangat sulit. Mereka juga senang shopping, dari Malaysia datang ke Bandung, lalu singgah di Jakarta shopping-nya di Mangga Dua dan Tanah Abang," tuturnya.

Baca juga: Riset GMTI 2022: Semakin Banyak Muslim Berwisata saat Ramadhan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Travel Update
Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Jalan Jalan
7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

Jalan Jalan
7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

Jalan Jalan
Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Travel Update
Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Travel Update
Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Travel Update
Panduan Lengkap ke Perpustakaan Saidjah Adinda di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Perpustakaan Saidjah Adinda di Rangkasbitung

Travel Tips
Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah

Bersantai Sambil Baca Buku di OMAH Library, Nyaman seperti di Rumah

Jalan Jalan
7 Perubahan Perjalanan Kereta Api per 1 Juni Berdasarkan Gapeka 2023

7 Perubahan Perjalanan Kereta Api per 1 Juni Berdasarkan Gapeka 2023

Travel Update
5 Tips Datang ke Animalium BRIN, Datang pada Hari yang Pas

5 Tips Datang ke Animalium BRIN, Datang pada Hari yang Pas

Travel Tips
Apakah Boleh Bawa Makanan ke Perpustakaan Nasional?

Apakah Boleh Bawa Makanan ke Perpustakaan Nasional?

Travel Tips
Viral di Twitter, di Mana Letak Banda Neira?

Viral di Twitter, di Mana Letak Banda Neira?

Jalan Jalan
Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online

Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online

Travel Tips
6 Fakta Tradisi Grebeg Besar di Yogyakarta Saat Idul Adha

6 Fakta Tradisi Grebeg Besar di Yogyakarta Saat Idul Adha

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+